"Untuk G20, masih panjang, begitu juga dengan pertemuan-pertemuan lainnya (forum internasional November), masih banyak waktu. Mari kita tunggu dan lihat," katanya, menurut media pemerintah RIA Novosti.
Griner, pebasket wanita asal Texas ini ditangkap pada bulan Februari lalu karena membawa vape berisi minyak ganja di dalam kopernya saat berada di Bandara Sheremetyevo, Moskow.
Ia dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara di Rusia pada Agustus lalu.
Griner telah mengajukan banding, dan pengadilan Rusia menetapkan tanggal bandingnya pada 25 Oktober mendatang.
Kata Biden Soal Senjata Nuklir
Masih dalam wawancara bersama Jake Tapper dari CNN, Presiden Joe Biden mengatakan tidak percaya Putin akan memerintahkan penggunaan senjata nuklir taktis.
"Yah, saya tidak berpikir dia akan melakukannya, tetapi dia tidak bertanggung jawab untuk membicarakannya," kata Biden ketika ditanya mengenai ancaman nuklir Putin dalam invasi Rusia ke Ukraina.
Pekan lalu, Biden memperingatkan bahwa dunia berisiko mengalami 'Armageddon' menyusul adanya ancaman terselubung Putin untuk menggunakan senjata nuklir.
Presiden AS ini juga mengatakan dalam wawancara pada Selasa (11/10/2022), bahwa Putin telah meremehkan perlawanan dari pasukan Ukraina.
"Dia pikir dia akan disambut dengan tangan terbuka, bahwa ini adalah rumah Ibu Rusia di Kyiv, dan di mana dia akan disambut, dan saya pikir dia benar-benar salah perhitungan," kata Biden, dilansir Al Jazeera.
Baca juga: Tangkal Serangan Drone Rusia, Joe Biden Janjikan Sistem Pertahanan Udara Canggih untuk Ukraina
Kekhawatiran perang nuklir meningkat bulan lalu ketika Putin mengumumkan mobilisasi parsial, dengan mengatakan:
"Mereka yang mencoba memeras kami dengan senjata nuklir harus tahu bahwa baling-baling cuaca dapat berbalik dan menunjuk ke arah mereka."
Putin meningkatkan perang lebih lanjut pada Senin (10/10/2022), memerintahkan serangan udara di seluruh Ukraina sebagai tanggapan atas dugaan serangan oleh Kyiv di jembatan Rusia ke Krimea yang dicaplok akhir pekan lalu.
Ledakan pada Senin lalu menewaskan sedikitnya 19 orang, menurut pihak Ukraina.
Sementara itu empat orang dilaporkan tewas dalam ledakan jembatan penghubung Krimea-Rusia yang tidak diklaim secara langsung oleh Kyiv.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)