News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rudal Rusia Bombardir Lebih dari 40 Kota di Ukraina

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penduduk setempat memeriksa kawah setelah serangan rudal di Dnipro pada 10 Oktober 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. - Kepala militer Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia meluncurkan setidaknya 75 rudal di Ukraina pada Senin pagi, dengan serangan fatal menargetkan ibukota Kyiv, dan kota-kota di selatan dan barat. - Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan rudal Rusia menghantam lebih dari 40 pemukiman di kota besar dan kecil dalam 24 jam terakhir. (Photo by Dimitar DILKOFF / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Rudal Rusia menghantam lebih dari 40 kota besar dan kecil di Ukraina, lapor pejabat Kyiv pada Kamis (13/10/2022).

Dalam 24 jam terakhir, rudal Rusia menghantam lebih dari 40 pemukiman, kata Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, dilansir Reuters.

Di sisi lain, Angkatan Udara Ukraina melancarkan 32 serangan terhadap 25 target Rusia.

Wali kota Mykolaiv, Oleksandr Senkevich mengatakan dalam sebuah postingan di media sosial bahwa kota pelabuhan di selatan Ukraina itu diserang secara besar-besaran.

"Sebuah bangunan tempat tinggal lima lantai dihantam, dua lantai atas hancur total, sisanya - di bawah puing-puing. Tim penyelamat sedang bekerja di lokasi," katanya.

Sebuah pusat pembuatan kapal dan pelabuhan di Sungai Southern Bug di lepas Laut Hitam, Mykolaiv, juga mengalami pemboman berat dari Rusia selama perang.

Baca juga: Tangkal Serangan Drone Rusia, Joe Biden Janjikan Sistem Pertahanan Udara Canggih untuk Ukraina

Rusia juga menargetkan pemukiman di wilayah ibu kota Ukraina, Kyiv, menggunakan drone peledak pada Kamis (13/10/2022) pagi waktu setempat, lapor pemerintah lokal di Telegram.

Gubernur Kyiv, Oleksiy Kuleba mengatakan berdasarkan informasi awal serangan itu dilakukan dengan drone Kamikaze buatan Iran.

Infrastuktur penting terkena serangan pesawat tak berawak, kata Kyrylo Tymoshenko, wakil kepala kantor kepresidenan Ukraina.

Rudal menghantam lebih dari 30 rumah bertingkat dan kediaman pribadi, jaringan pipa gas dan saluran listrik di Kota Nikopol di wilayah Dnipropetrovsk, dan lebih dari 2.000 keluarga tidak memiliki akses listrik.

Laporan ini disampaikan Gubernur Dnipropetrovsk, Valentyn Reznichenko melalui tulisannya di Telegram.

Di Kota Avdiivka, serangan Rusia menewaskan sedikitnya delapan orang di sebuah pasar, menurut kepala wilayah yang ditunjuk Ukraina.

Sistem Pelindung Udara

Rentetan serangan udara ini terjadi ketika Ukraina pada Rabu (12/10/2022) lalu mengumumkan keberhasilannya merebut kembali lebih banyak wilayah di selatan.

Dalam kesempatan itu, Kyiv juga mengapresiasi janji Barat untuk mengirimkan sistem pertahanan udara guna melindungi diri dari serangan rudal Rusia.

Sebelumnya, sejumlah anggota NATO telah berjanji mengirimkan sistem anti-rudal baru ke Kyiv setelah menggelar pertemuan di Brussels.

Foto selebaran yang dirilis oleh Layanan Darurat Negara Ukraina pada 10 Oktober 2022 menunjukkan seorang penyelamat membantu seorang wanita yang terluka setelah beberapa serangan menghantam ibu kota Ukraina, Kyiv, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. - Kepala militer Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia meluncurkan setidaknya 75 rudal ke Ukraina pada 10 Oktober 2022 dengan serangan fatal yang menargetkan ibukota Kyiv, dan kota-kota di selatan dan barat. - Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan rudal Rusia menghantam lebih dari 40 pemukiman di kota besar dan kecil dalam 24 jam terakhir. (Photo by Handout / State Emergency Service of Ukraine / AFP) (AFP/HANDOUT)

"Sistem akan disediakan, secepat kami bisa secara fisik membawanya ke sana," kata Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin setelah pertemuan tanpa memberikan rincian, lapor Straits Times

Dalam pertunjukan solidaritas Barat lebih lanjut, para pemimpin negara-negara Kelompok Tujuh (G-7) bersumpah untuk "berdiri dengan Ukraina selama yang diperlukan".

Kepala Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva, menjanjikan bantuan keuangan demi "memindahkan dengan Anda ke arah Ukraina yang kuat".

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, yang menggambarkan serangan rudal Rusia sebagai tindakan terorisme dan menekan Barat untuk mengirimkan sistem pertahanan udara, menyambut baik sistem anti-rudal yang dijanjikan.

"Semakin berani dan kejam teror Rusia, semakin jelas bagi dunia bahwa membantu Ukraina untuk melindungi langit adalah salah satu tugas kemanusiaan terpenting bagi Eropa saat ini," kata Zelensky dalam pidato hariannya.

Sekutu Janjikan Senjata

Negara-negara sekutu Ukraina menjanjikan banyak bantuan senjata militer setelah pertemuan anggota NATO di Brussels, pada Rabu (12/10/2022).

Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksiy Reznikov, memuji kedatangan perdana sistem pertahanan Iris-T dari Jerman serta janji AS untuk mempercepat pengiriman sistem rudal permukaan-ke-udara canggih (Nasams).

"Era baru pertahanan udara telah dimulai di Ukraina," cuit Reznikov, lapor Guardian

"Iris-T dari Jerman sudah ada di sini. Nasams datang. Ini hanyalah permulaan. Dan kami membutuhkan lebih banyak."

Bendera negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) berkibar sebelum Pertemuan Menteri Pertahanan NATO di Brussels, pada 21 Oktober 2021. - Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan rudal Rusia menghantam lebih dari 40 pemukiman di kota besar dan kecil dalam 24 jam terakhir. (Kenzo Tribouillard / AFP)

Baca juga: Inggris Siap Kirim Sistem Rudal Pertahanan Udara untuk Ukraina

Baca juga: Belarus Semakin Dekat Gabung dengan Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris telah berjanji akan menyumbangkan persenjataan pertahanan udara mutakhir, yang mampu menembak jatuh rudal jelajah

Tidak disebutkan berapa banyak roket Amraam yang akan dikirim ke Ukraina, tetapi mengatakan mereka akan digunakan dengan Nasams.

Prancis juga menjanjikan radar dan sistem pertahanan udara dalam beberapa minggu mendatang, sementara Kanada mengatakan akan menyediakan peluru artileri dan pakaian musim dingin.

Menteri Pertahanan Belanda, Kajsa Ollongren, menulis dalam sebuah surat kepada parlemen bahwa pemerintahnya akan menyumbangkan pertahanan udara senilai €15 juta (£13m) ke Ukraina.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini