TRIBUNNEWS.COM - Seorang pejabat Ukraina menuduh Iran bertanggung jawab atas kematian warga Ukraina setelah Rusia menyerang beberapa kota dengan drone Kamikaze.
Seperti diketahui, drone Kamikaze merupakan senjata yang dibuat oleh Republik Islam Iran.
Beberapa waktu kemarin, muncul klaim bahwa Iran menjual drone Kamikaze ke Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina.
Kyiv melaporkan rentetan serangan udara Rusia menggunakan drone Shaded-136 buatan Iran dalam beberapa pekan terakhir.
Namun Iran membantah memasok drone ke Moskow.
Sementara itu Kremlin belum berkomentar terkait spekulasi ini.
Baca juga: Jet Militer Rusia Su-34 Tabrak Gedung di Perbatasan Ukraina, 6 Orang Tewas
Dikutip Al Jazeera, bulan lalu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan akreditasi Duta Besar (Dubes) Iran dicabut akibat pasukan Rusia menggunakan drone Iran untuk menyerang Kyiv.
"Iran bertanggung jawab atas pembunuhan warga Ukraina," tulis penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak di Twitter, Senin (17/10/2022).
Menlu Ukraina serukan sanksi terhadap Iran
Lebih jauh,Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyerukan sanksi Uni Eropa (UE) terhadap Iran pada Senin (17/10/2022).
Seruan tersebut disampaikan beberapa jam setelah Kyiv terkena kawanan drone kamikaze.
Dilaporkan sedikitnya empat orang tewas dalam serangan tersebut dan banyak lainnya terluka.
Baca juga: UPDATE Perang Rusia-Ukraina Hari ke-237: Putin Tingkatkan Serangan di Seluruh Ukraina
Kuleba mengatakan di Twitter bahwa dia "meminta lebih banyak pertahanan udara dan pasokan amunisi [dan] meminta [UE] untuk menjatuhkan sanksi terhadap Iran karena menyediakan drone untuk Rusia".
Drone seharga 20 ribu dolar Amerika
Seorang rekan senior di Institut Internasional untuk Studi Strategis yang berbasis di Singapura, Samir Puri memberikan tanggapannya terkait hal ini kepad Al Jazeera.
Puri menyebut Shaded-136 atau drone Kamikaze yang digunakan Rusia, dibeli dari Iran dan digunakan di zona perang.
Setiap drone diperkirakan berharga sekitar $ 20.000.
"Sebenarnya cukup banyak ketika Anda memikirkan fakta bahwa mereka adalah senjata sekali pakai," jelas Puri.
Baca juga: Rusia Ancam Akhiri Hubungan dengan Israel Jika Nekat Kirim Senjata ke Ukraina
"Rusia mungkin akan terus mencari target tetap, apakah itu perkemahan militer Ukraina, apakah itu kota-kota yang ingin diteror Rusia dengan meluncurkan serangan bom lebih lanjut," tambahnya.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)