Ditempatkan dalam tahanan rumah sejak Agustus
Mantan editor di Channel One menjadi berita utama global pada bulan Maret kemarin.
Ovsyannikova menyela siaran berita malam Vremya (Time) andalannya, memegang poster bertuliskan "No War".
Dia ditempatkan di bawah tahanan rumah sejak Agustus.
Gelar protes tunggal
Pada Juli, Ovsyannikova menggelar protes tunggal di dekat Kremlin.
Baca juga: Buntut Interupsi Siaran Langsung TV Rusia, Jurnalis Marina Ovsyannikova Didenda Rp 11,8 Juta
Dia pembawa plakat bertuliskan “Putin adalah seorang pembunuh. Prajuritnya adalah fasis.”
Wanita berusia 44 tahun itu didakwa menyebarkan informasi tentang angkatan bersenjata Rusia yang dianggap palsu oleh pemerintah – tuduhan yang dapat menyebabkan hukuman penjara 10 tahun.
Zakhvatov sebelumnya mengatakan Ovsyannikova telah dimasukkan dalam daftar buronan Rusia karena menghindari tahanan rumah.
Macron sempat tawarkan perlindungan diplomatik
Dikutip Forbes, tak lama setelah protes Ovsyannikova, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengaku ingin menawarkan perlindungan diplomatik bagi jurnalis tersebut.
Macron menuturkan memiliki rencana membahas masalah itu dengan Putin.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)