Sekitar 700.000 pemukim tinggal di Tepi Barat di 130 pemukiman dan pos terdepan.
Semua pemukiman itu ilegal menurut hukum internasional, karena dibangun di atas tanah yang diduduki.
Orang-orang Palestina setuju bahwa bahaya yang ditimbulkan oleh pemukim terhadap kehidupan dan harta benda mereka sama dengan, yang ditimbulkan oleh tentara Israel.
Mereka juga melihat pemukiman ilegal sebagai hambatan terbesar untuk pembentukan negara Palestina merdeka.
Kesaksian Warga
Abdullah Odeh (50), warga Palestina dari Hawara di Nablus selatan, tempat ia memiliki perusahaan transportasi dan resor wisata, mengatakan kepada Arab News bahwa para pemukim telah menyerang propertinya sebanyak 22 kali sejak awal tahun.
Serangan-serangan sebelumnya hanya terbatas pada vandalisme.
Tetapi pada 13 Oktober, pemukim Israel dari dekat Yitzhar mulai membakar dua truknya dan beberapa propertinya.
Kerusakan itu mengakibatkan kerugian yang dia perkirakan mencapai $140.000.
Ada pula serangan lain di propertinya pada Jumat sore.
Sumber-sumber Palestina mengatakan kepada Arab News bahwa telah terjadi lebih dari 100 serangan semacam itu selama 10 hari terakhir.
"Saya mengeluh kepada polisi Palestina dan Israel dan penghubung militer Palestina-Israel, dan mereka tidak melakukan apa-apa," kata Odeh kepada Arab News.
Odeh menambahkan bahwa serangan berulang para pemukim terhadap resor wisatanya telah mengakibatkan penurunan jumlah pengunjung yang signifikan.
Minggu ini, Odeh berencana memulai pembangunan pagar di sekitar resor seluas 10 hektar.