TRIBUNNEWS.COM - Diwali atau Deepavali merupakan festival di India untuk merayakan kemenangan cahaya atas kegelapan, pengetahuan atas ketidaktahuan, dan kebaikan atas kejahatan.
Dikutip dari laman National Geographic, Deepavali berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti barisan lampu.
Maka dari itu, saat perayaan Diwali akan ada lampu-lampu tanah liat yang menyala terang yang berbaris di luar rumah.
Perayaan Diwali didasarkan pada kalender lunar Hindu yang ditandai dengan waktu bulan untuk mengorbit Bumi.
Diwali dimulai tepat sebelum kedatangan bulan baru antara bulan Hindu Asvina dan Kartika—yang biasanya jatuh pada bulan Oktober atau November dalam kalender Gregorian.
Pada tahun 2022, lima hari Diwali dimulai pada 22 Oktober, dengan tanggal festival terpenting berlangsung pada 24 Oktober.
Baca juga: Disebut Bisa Sembuhkan Penyakit, Perang Kotoran Sapi jadi Penutup Perayaan Diwali
Arti Diwali
Diwali adalah festival keagamaan yang tak hanya dirayakan umat Hindu, namun juga bagi kalangan Jain, Sikh, dan Buddha.
Agama Hindu dianggap sebagai agama tertua di dunia yang berasal dari milenium kedua Sebelum Masehi (SM).
Dalam agama Hindu, Diwali didasarkan pada kemenangan yang dimenangkan oleh orang-orang yang dianggap sebagai titisan dewa Hindu Wisnu.
Titisan Dewa Wisnu tersebut dianggap sebagai pemelihara alam semesta, dan yang berperan untuk memulihkan keseimbangan kebaikan dan kejahatan di saat-saat sulit.
Sementara di India utara, Diwali memperingati kembalinya Pangeran Rama yang penuh kemenangan ke kota Ayodhya.
Pangeran Rama kembali setelah 14 tahun pengasingan karena rencana ibu tirinya yang jahat.
Tak hanya itu, Pangeran Rama juga kembali setelah penyelamatan heroik istrinya Sita, inkarnasi dari dewi Lakshmi, yang telah diculik oleh raja saingan Rahwana.