TRIBUNNEWS.COM - Rudal balistik jarak pendek kembali ditembakkan Korea Utara ke arah Korea Selatan.
Hal ini adalah untuk pertama kalinya yang dilakukan Korea Utara sejak Perang Korea.
Rudal tersebut mendarat di dekat Pulau Ulleungdo, Korea Selatan dan memicu alarm serangan udara di pulau tersebut.
Penduduk di Pulau Ulleungdo diminta untuk mengungsi dan mencari perlindungan.
Pyongyang menembakkan setidaknya tiga rudal balistik jarak pendek di lepas pantai timurnya,
Dikutip dari BBC, pihak berwenang Korea Selatan segera mengutuk peluncuran tersebut.
Baca juga: Dianggap Provokasi Korea Utara, AS dan Korsel Diminta Hentikan Latihan Perang Vigilant Storm
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol telah mengadakan pertemuan Kabinet Keamanan Nasional.
Korea Utara menembakkan rudal tersebut sehari setelah Pyongyang memperingatkan Amerika Serikat dan Korea Selatan untuk berhenti melakukan latihan militer bersama.
Pyongyang mengancam akan menindaklanjuti dengan langkah-langkah "kuat".
Baik pihak berwenang Korea Selatan maupun Jepang merekam rudal tersebut pada Rabu pagi, termasuk rudal yang telah menembus Garis Batas Utara.
Rudal itu jatuh di perairan internasional, sekitar 26km selatan perbatasan demarkasi maritim, 57km timur Kota Sokcho Korea Selatan dan 168km barat laut pulau Ulleungdo.
Baca juga: Korea Utara Ancam AS dan Korea Selatan, Tuntut Hentikan Latihan Militer Bersama
Ancaman Nuklir Terselubung
Peluncuran rudal balistik Korea Utara terjadi setelah Pyongyang mengancam AS dan Korea Selatan yang melakukan latihan militer bersama.
Ancaman tersebut merupakan ancaman terselubung Korea Utara untuk menggunakan senjata nuklir mereka.