"Peluncuran rudal Korea Utara sangat tidak biasa dan tidak dapat diterima karena jatuh di dekat perairan teritorial Korea Selatan di selatan Garis Batas Utara untuk pertama kalinya," kata Direktur Operasi untuk Gabungan Korea Selatan, Kang Shin-chul, dikutip dari SCMP.
Militer Korea Selatan mengatakan, rudal dari berbagai jenis terbang menuju pantai timur dan barat semenanjung Korea, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Dalam pernyataan sebelumnya, Kepala Staf Gabungan mengatakan, setidaknya satu rudal mendarat di perairan internasional 26 kilometer selatan perbatasan laut timur Korea dan 167 kilometer barat laut pulau Ulleung Korea Selatan.
Baca juga: Hadapi Ancaman Rudal Korea Utara, Korea Selatan dan Amerika Serikat Gelar Latihan Udara Bersama
Kepala Staf Gabungan mengatakan, Korea Selatan tidak akan mentolerir provokasi Korea Utara dan akan dengan tegas menangani mereka dalam koordinasi yang erat dengan AS.
Dikatakannya, Korea Selatan telah meningkatkan postur pengawasannya di Korea Utara.
Permusuhan di semenanjung Korea telah memuncak dalam beberapa bulan terakhir, dengan Korea Utara menguji serangkaian rudal berkemampuan nuklir dan mengadopsi undang-undang yang mengizinkan penggunaan senjata nuklirnya secara pre-emptive dalam berbagai situasi.
Beberapa ahli masih meragukan Korea Utara dapat menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu dalam menghadapi pasukan AS dan Korea Selatan.
Korea Utara berargumen bahwa uji coba senjata baru-baru ini dimaksudkan untuk mengeluarkan peringatan kepada Washington dan Seoul, atas rangkaian latihan militer gabungan mereka yang dipandang sebagai latihan invasi.
Perlu diketahui, AS dan Korea Selatan melakukan latihan militer bersama pada minggu ini, yang melibatkan setidaknya 240 pesawat tempur.
(Tribunnews.com/Whiesa)