TRIBUNNEWS.COM - Arab Saudi mengejutkan dunia karena merayakan Halloween yang pernah dilarang beberapa tahun yang lalu.
Perayaan Halloween tahun ini diizinkan oleh penguasa de-facto Arab Saudi, Mohammed Bin Salman, di bawah "Visi 2020" untuk memodernisasi negara.
Menurut Britannica, Halloween (All Hallows’ Evening) adalah perayaan untuk menandai hari sebelum hari raya Semua Orang Kudus di Kekristenan Barat.
Perayaan ini memulai peringatan Allhallowtide, suatu periode dalam tahun liturgi untuk mengenang orang yang telah meninggal dunia.
Di sebagian besar Eropa dan Amerika Utara, perayaan Halloween bersifat non-religius dan dirayakan setiap tanggal 31 Oktober.
Sejak abad ke-20, Halloween ditetapkan sebagai salah satu libur nasional AS.
Baca juga: Fakta Perayaan Halloween di Arab Saudi, Dipusatkan di Riyadh hingga Tuai Pro dan Kontra
Halloween pun dirayakan dengan sejumlah kegiatan seperti lelucon serta mengenakan kostum hantu, penyihir, dan lainnya.
Tahun ini, Arab Saudi menggelar Festival Halloween yang berpusat di ibu kota Riyadh.
Beredar di media sosial video dan foto yang menunjukkan orang-orang Arab mengenakan kostum seram.
Perayaan Halloween di Arab Saudi ini bertema "Scary Weekend" mulai 27-30 Oktober 2022.
Hal ini memicu pro dan kontra dari berbagai pihak serta sorotan dari media internasional.
Menurut India Today, tahun 2018 lalu beberapa media melaporkan bahwa polisi Saudi menggrebek pesta Halloween.
Orang-orang yang mengenakan kostum seram ditangkap, dan wanita yang berpakaian aneh diperintahkan menutup tubuhnya.
Namun tahun ini, banyak orang turun ke jalanan di Riyadh dengan berpakaian seperti monster, hantu, penyihir, hingga perampok bank.