TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara menembakkan satu rudal balistik tak dikenal pada Kamis (3/11/2022).
Jepang menuturkan rudal itu terbang di atas pulau utamanya kemudian mendarat di Samudra Pasifik.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan rudal tersebut mendarat di perairan di sebelah timur semenanjung itu.
Dilansir CNN, rudal balistik juga dilaporkan memicu peringatan evakuasi di prefektur Miyagi, Yamagata, dan Niigata di utara Jepang.
"Rudal diluncurkan. Rudal diluncurkan. Sebuah rudal diyakini diluncurkan dari Korea Utara. Silakan mengungsi ke gedung atau bawah tanah," cuit Kantor Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.
Beberapa menit kemudian, cuitan tersebut diperbarui.
Baca juga: Pasukan Korea Utara Tembaki Pantai Korea Selatan, Warga Setempat Panik Minta Dievakuasi
"Rudal berlalu. Rudal berlalu. Rudal itu diyakini melewati Samudra Pasifik sekitar pukul 07.48 pagi (waktu setempat)," jelas cuitan tersebut.
"Jika Anda melihat sesuatu yang mencurigakan, tolong jangan mendekatinya dan segera hubungi polisi atau pemadam kebakaran," imbuh cuitan tersebut.
Penjaga pantai kirim peringatan kepada kapal
Penjaga Pantai Jepang juga mengirimkan peringatan kepada kapal-kapal di daerah.
"Korea Utara menembakkan diduga rudal, jangan mendekati dan harap melaporkan informasi relevan kepada Penjaga Pantai jika Anda menemukan benda apapun," terang imbauan Penjaga Pantai Jepang.
Peluncuran rudal ke-30
Baca juga: Korea Utara Tembakkan 10 Rudal ke Dekat Perairan Korea Selatan, Seoul Balas Luncurkan 3 Rudal
Berdasarkan hitungan CNN, ini adalah peluncuran rudal ke-30 Korea Utara tahun ini.
Hitungan tersebut mencakup rudal balistik dan jelajah.
Ini mengikuti rentetan uji coba rudal jarak pendek Korea Utara pada Rabu (2/11/2022).
Korea Utara menembakkan setidaknya 23 rudal dari berbagai jenis ke timur dan barat Semenanjung Korea, menurut Kementerian Pertahanan Korea Selatan.
"Salah satu rudal yang diluncurkan pada Rabu (2/11/2022) oleh Pyongyang adalah rudal balistik jarak pendek yang mendarat di dekat perairan teritorial Korea Selatan untuk pertama kalinya sejak pembagian Korea," kata Kepala Gabungan Seoul.
Berita lain terkait dengan Korea Utara
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)