Toko bernama Sukkiri di basement, memiliki 9 kotak kursi untuk layanan seksual, dan sekitar 150 pelanggan per hari.
Dikatakan bahwa dia tidak mencoba menarik pelanggan, melainkan menggunakan situs web dan Twitternya untuk menarik pelanggan. Setengah dari pelanggan pria berusia 20-an, dan 30 persen berusia 30-an.
Harga berkisar dari 7.000 yen hingga 18.000 yen. Penjualannya sekitar 30 juta yen dalam satu bulan.
Dihitung keseluruhan memperoleh 150 juta yen dalam waktu sekitar 5 bulan dari Mei tahun ini. Ada sekitar 70 karyawan wanita berusia antara 18 dan 25 tahun yang terdaftar.
Tampaknya mereka merekrut melalui Internet dan sebagian besar mempekerjakan mahasiswi dan pekerja paruh waktu.
Pada hari penggerebekan, 15 karyawan wanita sedang bekerja. Toko tersebut mengadakan acara sebulan sekali.
Dikatakan bahwa karyawan wanita mengenakan festival olahraga di musim gugur dan "kostum" Natal di musim dingin untuk memberikan layanan. Bahkan di Dogenzaka, yang ramai dengan toko-toko seks, konon toko ini dikenal sebagai toko yang populer.
Dari delapan yang ditangkap, seorang karyawan wanita dan seorang pelanggan pria telah dibebaskan.
Enam lainnya semuanya telah mengakui tuduhan tersebut. “Saya pikir saya akan ditangkap karena saya bisa melihat ke dalam kursi.
“Ketidaksenonohan publik adalah bagian dari sistem penjualan sehingga menarik konsumen lainnya tampaknya," tambah sumber itu lagi.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.