TRIBUNNEWS.COM - Kepala grup tentara bayaran Wagner Rusia,Yevgeny Prigozhin membantah terlibat dalam eksekusi salah satu pejuangnya di Ukraina.
Dilansir Al Jazeera, pekan lalu, Wagner menerima tautan video di media sosial yang memperlihatkan seorang pria - diidentifikasi sebagai mantan tentara bayaran - dibunuh.
Pria tersebut menyatakan membelot pada September 2022 untuk berperang melawan Rusia.
Dalam rekaman itu, pria bernama Yevgeny Nuzhin (55) itu terlihat dengan kepala ditempel di dinding bata.
Pria itu mengatakan dia diculik di Kyiv pada 11 Oktober dan datang ke ruang bawah tanah.
“Kepala saya dipukul dan hilang kesadaran dan berputar-putar di ruang bawah tanah ini,” katanya.
Baca juga: Tentara Bayaran Wagner Dibunuh dengan Palu Godam setelah Membelot ke Ukraina
"Mereka mengatakan kepada saya bahwa saya akan diadili."
Dipukul dengan palu godam
Saat dia mengucapkan kata-kata itu, seorang pria tak dikenal dengan pakaian tempur di belakang Nuzhin terlihat memukulkan palu godam ke sisi kepala dan lehernya.
Nuzhin jatuh ke lantai dan pria tak dikenal itu memukul kepalanya lagi.
Video itu muncul di saluran Telegram Grey Zone, salah satu dari beberapa yang dikatakan media Rusia terkait dengan grup Wagner.
Rekaman itu diposting dengan judul, 'Palu balas dendam'.
Baca juga: Sekutu Putin sekaligus Pendiri Wagner Bertekad akan Terus Ikut Campur di Pemilu AS
Prigozhin lantas dimintai untuk berkomentar terkait video eksekusi tersebut.
"Seekor anjing menerima kematian anjing dan melabeli Nuzhin sebagai 'pengkhianat," jelas pernyataan yang dirilis oleh juru bicaranya.