“Nuzhin mengkhianati rakyatnya, mengkhianati rekan-rekannya, mengkhianati secara sadar,” kata Prigozhin.
Sebagai catatan, Prigozhin telah diberi sanksi oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa atas perannya di Wagner.
Wagner tidak terlibat dan menuduh dinas intelijen AS berada di balik eksekusi
Namun pada Selasa (15/11/2022), pria berusia 61 tahun itu membantah keterlibatan Wagner.
Dia pun menuduh dinas intelijen AS berada di balik pembunuhan tersebut, tanpa memberikan bukti untuk mendukung klaimnya.
Baca juga: Tentara Bayaran Rusia Wagner Buka Markas Resmi Pertamanya di Saint Petersburg
“Saya bertanya kepada karyawan Wagner apakah mereka menculik Evgeny Nuzhin dan apakah mereka ikut serta dalam penyiksaannya," tuturnya.
"Tidak ada yang memberikan informasi tentang berpartisipasi dalam penculikan atau penyiksaannya,” kata Prigozhin dalam surat yang ditujukan kepada Jaksa Agung Rusia Igor Krasnov.
Pernyataan tersebut dipublikasikan di layanan media sosial VKontakte Rusia.
“Bagi saya, sangat jelas bahwa Nuzhin diculik dan dibunuh dengan kejam oleh agen dinas intelijen AS,” tambahnya.
Prigozhin meminta Krasnov untuk membuka penyelidikan atas pembunuhan tersebut.
Dipenjara di Rusia sebelum direkrut Wagner
Baca juga: Barat Sebut Struktur Wagner Sudah Menyamai Angkatan Perang Rusia, Bisa Picu Perebutan Kekuasaan
Kelompok hak asasi Rusia, Gulagu.net, yang mengadvokasi para tahanan di tahanan Rusia, mengatakan bahwa Nuzhin berada di penjara di Rusia sebelum direkrut oleh Wagner untuk berperang di Ukraina.
Prigozhin, sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, telah dituduh secara pribadi berpartisipasi dalam perekrutan dengan menawarkan kontrak di penjara Rusia, berjanji bahwa mereka yang menyerah atau ditangkap akan dibunuh.
Pada September, dia mengungkapkan untuk pertama kalinya telah mendirikan grup Wagner pada tahun 2014.