TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini pengertian rudal S-300 yang jatuh di Polandia pada Selasa (15/11/2022).
Rudal S-300 milik Ukraina jatuh di Przewodow, Lublin Voivodeship, perbatasan Polandia dan Ukraina.
Tercatat dua korban meninggal akibat jatuhnya rudal S-300 ini.
Rusia sempat disalahkan atas jatuhnya rudal ini, hingga Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan rudal itu milik Ukraina dalam pertemuan darurat Dewan Atlantik Utara di Polandia, Rabu (16/11/2022), dikutip dari TASS.
Rudal S-300 adalah keluarga sistem rudal permukaan-ke-udara (SAM) buatan Rusia.
Baca juga: Rudal yang Meledak di Polandia Milik Militer Ukraina, Ini Fakta yang Terjadi
Rudal ini awalnya dikembangkan oleh Uni Soviet selama tahun 1960-an dan 70-an.
S-300 hanya digunakan untuk pertahanan udara.
Ada beberapa versi roket dari rudal S-300, dengan kemampuan teknis dan jangkauan yang berbeda.
Rudal S-300 dimaksudkan untuk menembak jatuh pesawat, drone, dan rudal jelajah dan balistik yang masuk ke teritori suatu negara, dikutip dari Reuters.
Baca juga: Rusia Sebut Tuduhan Rudal di Polandia Berpotensi Picu Perang Dunia Ketiga
Peluncur rudal S-300 lengkap termasuk radar deteksi yang melacak target yang masuk.
Rudal ini dilengkapi dengan sistem panduan untuk mengunci target secara otomatis.
Beberapa rudal individu dapat ditembakkan secara bersamaan ke berbagai sasaran.
Versi terbaru dari S-300, yang disebut Antey-2500, yang dioperasikan pada awal 2010-an, memiliki jangkauan 350 km, menurut entri katalog di Rosobornexport, agen ekspor senjata milik negara Rusia.
Sistem ini memiliki karakteristik taktis dan teknis yang tinggi yang memungkinkan untuk menggunakannya untuk pertahanan udara dari fasilitas administrasi, industri dan militer yang paling penting, kelompok pasukan, infrastruktur pesisir dan pasukan angkatan laut di lokasi penempatan.
Rudal S-300 ini digunakan oleh Rusia dan Ukraina, serta 18 negara lain termasuk anggota NATO Yunani, Slovakia dan Bulgaria, menurut CSIS, sebuah think tank yang berbasis di Washington.
Rusia sebelumnya telah menjual rudal S-300 ke Venezuela, China, Iran dan Mesir, serta negara-negara lain.
Sebelumnya, Rusia pernah menggunakan rudal S-300 di Suriah dan menempatkannya di semenanjung Krimea, saat dianeksasi Moskow dari Ukraina pada tahun 2014.
Baca juga: Ukraina Tidak Mau Disalahkan Atas Insiden Rudal Nyasar di Polandia
Beirkut ini perkembangan Rudal S-300, dikutip dari missile threat.
S-300P
S-300P adalah jenis rudal yang dikembangkan Uni Soviet pada tahun 1967.
Awalnya, rudal ini dikembangkan untuk mengatasi ancaman yang muncul dari rudal jelajah berbasis udara jarak jauh.
Rudal ini telah beroperasi di hampir 24 negara sejak tahun 1978.
Namun, rudal S-300P tidak lagi diproduksi sejak tahun 2016.
S-300V
Rudal S-300V merupakan pengembangan dari rudal S-300P.
Rudal jenis ini mulai diintegrasikan ke dalam sistem pertahanan udara Uni Soviet pada tahun 1983.
Pada tahun 2016, Rusia pernah mengerahkan rudal ini ke Suriah.
Media pemerintah Rusia telah melaporkan bahwa beberapa S-300V dijual ke Iran pada Oktober 2016 bersama model S-300P.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina