TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Survei NielsenIQ menunjukkan konsumen Jerman mengurangi pengeluaran dan belanja barang mewah menyusul inflasi yang menekan ekonomi Jerman.
Hasil jajak pendapat menunjukkan 52 persen konsumen mempersempit daftar belanja mereka ke kebutuhan pokok.
Survei terhadap 10.000 konsumen oleh kelompok riset pasar NielsenIQ menjelang Natal menemukan 44 persen orang Jerman mengerem pada kemewahan dan kesenangan berbelanja.
Lebih lanjut 31 persen responden mengatakan mereka berhenti makan di luar, memasak makanan mereka sendiri di rumah untuk berhemat.
Baca juga: Resesi Amerika Semakin Nyata, The Fed Sebut Perlambatan Ekonomi Capai Level 50 Persen di 2023
Baca juga: WTO Peringatkan Risiko Resesi di Beberapa Negara Ekonomi Utama
Sekira 30 persen lainnya mengurangi belanja sama sekali. Hanya 10 persen yang mengatakan kenaikan harga-harga tidak berpengaruh pada kebiasaan belanja mereka.
Pakar NielsenIQ Lothar Staiblin mengatakan konsumen lebih memilih strategi penghematan biaya, mencari diskon dan membandingkan harga untuk memastikan mereka mendapatkan yang terbaik.
Beberapa konsumen mengatakan mereka akan memilih pilihan yang lebih murah seperti memilih margarin daripada mentega dan air keran daripada air mineral kemasan.
Hasil survei lain di Jerman terkait konflik Rusia-Ukraina menemukan selera publik Jerman untuk terus menopang rezim Ukraina mulai berkurang.
Ini memberi indikasi terbaru minat Jerman untuk mendukung rezim Volodymir Zelensky di Kiev terus berkurang.
Analisis data mencatat beberapa dekade setelah runtuhnya Tembok Berlin, Jerman mempertahankan kesenjangan politik yang mencolok pada garis geografis.
Jajak pendapat terhadap 1.000 orang Jerman menemukan mayoritas (54 persen) berpikir negara mereka melakukan cukup (37 persen) atau terlalu banyak (17 persen) untuk membantu upaya militer Ukraina.
Jajak pendapat itu dilakukan hanya beberapa hari setelah Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengakui sebagian besar orang Jerman mulai kritis terhadap pemerintah.
Mayoritas kini mulai menolak peningkatan sanksi terhadap Rusia, dan menolak mengirim lebih banyak peralatan militer ke Ukraina.
Sepertiga responden juga menolak menerima lebih banyak pengungsi, atau memasukkan Ukraina ke NATO.