Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck menyambut baik kesepakatan ini.
Namun, ia teringat pada rencana Jerman untuk menjadi negara netral karbon pada tahun 2045.
Sehingga, Jerman mungkin akan membatasi penggunaan jumlah gas yang diterima di masa depan.
Menurutnya, Jerman harus mulai mengurangi konsumsi gas pada pertengahan 2030-an jika ingin mencapai tujuan tersebut, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Sebelum mencapai kesepakatan dengan Qatar, Jerman telah berupaya menghidupkan kembali pembangkit listrik tenaga minyak dan batu bara tua pada April 2022.
Selain itu, Jerman juga mengaktifkan kembali tiga pembangkit listrik tenaga nuklir terakhir yang seharusnya telah dinonaktifkan pada tahun ini.
Kesepakatan Qatar dan Jerman datang beberapa hari setelah QatarEnergy menandatangani perjanjian penjualan dan pembelian selama 27 tahun dengan Sinopec China.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Gas Alam Rusia