Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Pemerintah Inggris menghapus China General Nuclear (CGN) dari proyek Sizewell C yang akan menjadi pendanaan negara langsung pertama untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) baru di negara itu dalam lebih dari tiga dekade.
Hal ini menurut pernyataan dari Departemen Bisnis, Energi dan Strategi Industri (BEIS) Inggris.
"Investasi pemerintah Inggris di Sizewell C akan mendukung kelanjutan pengembangan proyek, investasi tersebut juga memungkinkan keluarnya China General Nuclear dari proyek tersebut," kata departemen itu pada Selasa kemarin.
Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (30/11/2022), menurut pernyataan tersebut, Inggris berencana untuk menginvestasikan 679 juta poundsterling atau setara 814 juta dolar Amerika Serikat (AS) dalam proyek tersebut, atau 50 persen dari biaya pengembangan.
Ini akan sesuai dengan jumlah yang diinvestasikan di Sizewell C oleh pembangkit listrik utama Prancis Electricite de France (EDF).
Baca juga: Rusia Tunda Bahas Pengendalian Senjata Nuklir di Mesir, AS Kecewa Berat
BEIS belum mengungkapkan bagian mana dari investasi yang akan masuk ke CGN, namun mencatat bahwa itu akan mencakup biaya pembelian, pajak yang harus dibayar dan pengembalian komersial atas pekerjaan perusahaan hingga saat ini.
Perlu diketahui, perusahaan China memiliki 20 persen saham dalam proyek tersebut berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani pada 2015.
Itu untuk membantu membiayai dan mengembangkan total tiga PLTN di Inggris, menjadi mitra minoritas dengan EDF di Hinkley Point C dan Sizewell C, sebagai pembangkit listrik sekaligus pengembang utama di sebuah pabrik di Bradwell, Essex, Inggris.
Hinkley Point C saat ini sedang dibangun, dan CGN tetap menjadi mitra dalam proyek tersebut.
Sedangkan Sizewell C sedang dalam tahap pengembangan awal, dan pejabat mengatakan mereka perlu menarik investor swasta untuk mendanai proyek lebih lanjut.
Kendati demikian, sejauh ini belum ada informasi mengenai nasib pembangkit listrik ketiga.
Pengumuman Sizewell C muncul setelah seruan berulang kali di dalam pemerintah Inggris untuk mengurangi keterlibatan China dalam pasokan energi negara itu dan memutuskan total hubungan dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Pada Senin lalu, Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak mengatakan bahwa 'era keemasan' hubungan antara Inggris dan China telah 'berakhir'.
Ia menambahkan bahwa China menimbulkan 'tantangan sistemik terhadap nilai dan kepentingan kita'.