News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Korea

Korsel Kerahkan Jet Tempur saat Pembom China dan Rusia Patroli Bersama

Penulis: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesawat pengebom Tupolev 95 milik Rusia yang diikutkan dalam latihan gabungan di Indonesia. Pesawat jenis inilah yang terbang bersama pengebom jarak jauh Xian H-6 China di perairan Laut Jepang dekat wilayah Korea Selatan. (Alexander Nemenov / AFP via The Guardian)

TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Korea Selatan mengklaim telah mengerahkan jet tempurnya setelah pesawat tempur China dan Rusia memasuki zona identifikasi pertahanan udara (KADIZ) negara itu Rabu (30/11/2022) pagi.

Dua pembom strategis H-6 China berulang kali memasuki dan meninggalkan KADIZ di lepas pantai selatan dan timur laut Korea Selatan sekitar pukul 5.50 pagi waktu setempat.

Pernyataan disampaikan Staf Kepala Gabungan (JCS) di Seoul. Beberapa jam kemudian, pesawat China kembali dari Laut Jepang (dikenal di Korea sebagai Laut Timur) di wilayah Pulau Ulleung.

Turut dalam penerbangan itu enam pesawat tempur Rusia, termasuk pembom strategis TU-95 dan jet tempur SU-35.

Baca juga: Rusia Gunakan Pembom Strategis ke Odessa, Ini Spek dan Riwayat Tupolev Tu-22M

Baca juga: China Siagakan Pesawat Bomber Xian H-6 dan Y-20 di di Dekat Perbatasan dengan India

Baca juga: Muncul Lagi Bareng Putrinya Kim Jong-un Ingin Miliki Bom Nuklir Terkuat di Dunia

Seoul mengatakan pihaknya mengerahkan jet tempur F-15K di udara sebagai langkah taktis melawan potensi situasi yang tidak disengaja.

Meski demikian, JCS menyatakan pesawat tempur Rusia dan China tidak melanggar wilayah udara Korea Selatan.

Zona identifikasi pertahanan udara melampaui wilayah udara negara itu.

Dideklarasikan oleh masing-masing negara bagian secara sepihak, ini bertujuan untuk memberikan lebih banyak waktu bagi pesawat yang mendekat untuk mengidentifikasi diri guna menghindari potensi insiden.

Kantor berita Korea Selatan Yonhap menunjukkan pesawat China dan Rusia terlihat di dalam KADIZ ketika Korsel memperkuat aliansinya dengan AS.

Sementara persaingan China-AS yang semakin intensif, sambil mempertahankan penentangannya terhadap invasi Rusia ke Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi pesawatnya melakukan misi patroli bersama dengan pesawat China di atas Laut Jepang dan Laut China Timur pada Rabu.

Pembom strategis Rusia menghabiskan delapan jam di udara dan ditemani oleh jet tempur dari negara asing selama bagian dari rute mereka.

“Pesawat kedua negara [Rusia dan China] bertindak sesuai dengan hukum internasional. Tidak ada pelanggaran wilayah udara negara asing,” kata Moskow.

Selama misi tersebut, pesawat Rusia melakukan pendaratan di lapangan terbang China, sementara pembom China mendarat di wilayah Rusia.

Moskow dan Beijing telah melakukan misi udara bersama di wilayah tersebut sebagai bagian dari rencana kerja sama militer mereka.

Korea Selatan juga melaporkan pesawat China dan Rusia memasuki zona identifikasi pertahanan udara pada Mei.

Upaya memperkuat pengawasan udara di sekitar Korsel juga dilakukan AS saat mereka mengerahkan pembom jarak jauh ke Semenanjung Korea

Pembom jarak jauh B-1B B-1B Lancer mengambil bagian dalam latihan gabungan AS-Korea Selatan setelah muncul uji tembak rudal balistik terbaru Korea Utara peka lalu.

“Korea Selatan dan AS melakukan latihan udara bersama hari ini dengan pembom strategis B-1B Angkatan Udara AS yang ditempatkan kembali di Semenanjung Korea,” kata Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan dalam sebuah pernyataan akhir pekan lalu.

Militer Korsel menyatakan pembom supersonik AS terbang di atas zona identifikasi pertahanan udara Korea Selatan dan dikawal oleh jet F-35A Korea Selatan dan pesawat tempur F-16 Amerika.

“Melalui latihan ini, kami sekali lagi menunjukkan kapasitas militer gabungan dari aliansi Korea Selatan-AS dan komitmen Washington untuk melindungi Semenanjung Korea dan memberikan pencegahan yang lebih luas,” kata JCS.

Awal bulan ini, kantor berita Yonhap melaporkan Washington akan mengerahkan kembali pembom B-1B ke Korea Selatan untuk pertama kalinya sejak 2017.

Langkah tersebut, menurut outlet tersebut, mengikuti permintaan Seoul kepada AS untuk meningkatkan penyebaran kekuatan strategis ke semenanjung itu.  

Pada Jumat lalu, militer kedua negara melakukan latihan udara di atas Laut Timur sebagai tanggapan atas apa yang mereka sebut provokasi ICBM Korea Utara.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan uji ICBM terbaru negaranya akan menegaskan kembali tekad pemerintah DPRK memiliki kekuatan nuklir terkuat di dunia.

Pyongyang hanya membalas kegilaan agresi dan latihan perang musuh-musuhnya yang mencoba menghancurkan perdamaian dan stabilitas Semenanjung Korea.

Pyongyang telah berulang kali mengutuk latihan militer Korea Selatan dan sekutunya, menyebut mereka persiapan untuk invasi.

Washington menyebut tindakan Korea Utara itu provokatif dan menuntutnya menghentikan semua uji coba senjata mereka.(Tribunnews.com/RussiaToday/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini