TRIBUNNEWS.COM QUETTA – Tiga orang tewas ketika seorang pembom bunuh diri menargetkan konvoi truk polisi di kota Quetta di barat daya Pakistan, Rabu (30/11/2022).
Serangan itu juga melukai puluhan orang. Menurut kantor berita Reuters dan AFP, mengutip pejabat senior polisi lokal Azhar Mehesar, rombongan sedang mengawal tim vaksin polio.
Tiba-tiba kelompok teroris menyerang menggunakan bom bunuh diri dan penembakan. Korban tewas terdiri seorang polisi, seorang wanita, dan seorang anak.
Reuters, mengutip petugas lokal lainnya, melaporkan bahwa setidaknya 15 orang yang terluka adalah polisi. Dia mengungkapkan ledakan bom itu menargetkan patrol polisi.
Sebuah faksi lokal Taliban, Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), mengirim pesan teks ke Reuters, mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Baca juga: Taliban Pakistan Akhiri Gencatan Senjata dengan Pemerintah, Perintahkan Pejuangnya Kembali Bergerak
Baca juga: Imran Khan, Mantan Perdana Menteri Pakistan Ditembak Orang Tak Dikenal
Baca juga: Korban Tewas Bom Bunuh Diri di Afghanistan Jadi 52 Orang, Serangan Terparah Sejak Taliban Berkuasa
Itu terjadi setelah kelompok itu mengakhiri gencatan senjata selama berbulan-bulan dengan pemerintah Pakistan pada Senin (28/11/2022), dan mengancam serangan baru.
Didirikan pada 2007, TTP memiliki ideologi yang identik dengan Taliban Afghanistan.
Tujuan kelompok tersebut adalah untuk menggulingkan pemerintah dan menegakkan aturan Syariah di Pakistan.
Militannya, banyak di antaranya berbasis di seberang perbatasan di Afghanistan, berada di belakang banyak serangan teroris mematikan di negara tersebut.
Quetta adalah ibu kota Provinsi Balochistan, wilayah terbesar di Pakistan dan berjarak sekitar 120 kilometer (75 mil) dari perbatasan negara itu dengan Afghanistan.
Wakil Inspektur Jenderal Polisi Quetta (DIG) Ghulam Azfar Mahesar membenarkan kendaraan pengawal tim vaksin yang jadi sasaran utama.
Mahesar mengatakan insiden di Distrik Buleli itu melukai sedikitnya 24 orang, 20 di antaranya adalah polisi. Dia menambahkan dua kendaraan lain juga rusak dalam serangan itu.
Javed Akhtar, seorang pejabat di rumah sakit pemerintah di Quetta, mengatakan kepada Al Jazeera seorang gadis berusia empat tahun dan seorang wanita termasuk di antara korban sipil.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengutuk ledakan itu, mengungkapkan kesedihannya atas kematian warga sipil dan pejabat polisi.
“Petugas polio menjalankan tugas mereka untuk memberantas penyakit ini tanpa mengkhawatirkan nyawa mereka. Mengakhiri polio sepenuhnya adalah salah satu prioritas utama pemerintah,” katanya.
Menteri Dalam Negeri Federal Rana Sanaullah juga mengeluarkan pernyataan, mengecam serangan itu dan meminta penyelidikan terperinci atas insiden tersebut.
Ketua Menteri Balochistan Abdul Quddus Bizenjo berjanji untuk melawan tindakan pengecut itu.
"Semua yang terlibat dalam insiden ini dan fasilitatornya akan dibawa ke pengadilan," katanya.
“Serangan ini dilakukan setelah pengumuman penghentian gencatan senjata, dan direncanakan sebagai balas dendam atas kematian Omar Khalid Khorasani. Serangan kami akan berlanjut,” kata siaran pers kelompok TTP.
Omar Khalid Khorasani adalah pemimpin senior TTP yang tewas dalam ledakan bom mobil di Afghanistan pada Agustus 2022.
Awal bulan ini, kelompok itu menargetkan kendaraan polisi lain di kota Lakki Marwat di provinsi barat laut Khyber Pakhtunkhwa. Enam personel polisi tewas dalam serangan itu.
Tim vaksinasi polio di Pakistan sering menjadi sasaran penyerang bersenjata. Selama dekade terakhir, hampir 100 orang yang terkait dengan kampanye imunisasi telah tewas di seluruh negeri.
Setidaknya ada lima serangan terhadap tim polio tahun ini, yang terakhir terjadi sepanjang Oktober 2022.
Penyerang tak dikenal menembak mati seorang polisi yang mengamankan petugas kesehatan vaksinasi polio di kota Pishin di Balochistan.
Serangan itu terjadi di tengah meningkatnya kasus polio di Pakistan, yang merupakan satu-satunya negara selain Afghanistan di mana penyakit neurodegeneratif yang melemahkan itu tetap endemik.
Pakistan melaporkan 20 kasus polio baru tahun ini – semuanya di provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Serangan Quetta juga terjadi saat tim kriket Inggris sedang melakukan tur ke Pakistan untuk memainkan seri uji coba pertama mereka.
Pertandingan pertama dari seri tiga tes akan dimulai pada hari Kamis di Rawalpindi.(Tribunnews.com/RussiaToday/Aljazeera/xna)