News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Amerika Serikat Luncurkan Pesawat Siluman B-21 Raider untuk Lawan Perluasan Militer China

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

File foto ini diambil pada tanggal 26 Desember 2011 menunjukkan gedung Pentagon di Washington, DC. Pentagon hari Minggu mengumumkan telah melakukan serangan udara yang ditargetkan terhadap fasilitas yang digunakan oleh kelompok-kelompok milisi yang didukung Iran di perbatasan Irak-Suriah, yang katanya diizinkan oleh Presiden Joe Biden menyusul serangan yang sedang berlangsung terhadap kepentingan AS. Atas arahan Presiden Biden, pasukan militer AS awal malam ini melakukan serangan udara presisi defensif terhadap fasilitas yang digunakan oleh kelompok milisi yang didukung Iran di wilayah perbatasan Irak-Suriah, kata juru bicara Pentagon John Kirby dalam sebuah pernyataan. - Pentagon rilis pesawat siluman B-12 Raider untuk saingi militer China.

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat melalui Pentagon meluncurkan B-21 Raider, pesawat siluman strategis terbaru sejak 30 tahun pengembangan.

Pesawat siluman B-21 Raider dilengkapi dengan nuklir.

Pentagon meluncurkan B-21 Raider dalam rangka menghadapi perluasan militer China ketika memasuki layanan sekitar tahun 2027.

Hampir setiap aspek dari B-21 Raider dirahasiakan.

Pesawat strategis B-21 Raider ini secara singkat diperlihatkan kepada publik pada pembukaan di Pabrik Angkatan Udara 42 di Palmdale, California, Jumat (2/12/2022).

Baca juga: Angkatan Udara Amerika Rilis B-21 Raider, Pesawat Pengebom Nuklir Tercanggih di Dunia

“Ini bukan sekadar pesawat lain,” kata Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin, seperti diberitakan The Guardian.

“Lima puluh tahun kemajuan dalam teknologi low-observable telah masuk ke pesawat ini. Bahkan sistem pertahanan udara yang paling canggih pun akan kesulitan menemukan B-21 di langit.”

Pembom itu adalah bagian dari upaya Pentagon untuk memodernisasi ketiga kaki triad nuklirnya, yang mencakup rudal balistik nuklir yang diluncurkan silo dan hulu ledak yang diluncurkan kapal selam.

"Kami membutuhkan pembom baru untuk abad ke-21 yang akan memungkinkan kami menghadapi ancaman yang jauh lebih rumit, seperti ancaman yang kami khawatirkan suatu hari akan kami hadapi dari China, Rusia," kata Deborah Lee James, sekretaris Angkatan Udara saat itu, dikutip dari The Hill.

Kontrak Raider diumumkan pada tahun 2015.

“B-21 lebih dapat bertahan dan dapat menghadapi ancaman yang jauh lebih sulit ini.”

Baca juga: Pentagon Was-was, Persenjataan Nuklir China Bakal Melonjak Tiga Kali Lipat di 2035

Presiden AS Joe Biden (kanan) dan Presiden China Xi Jinping (kiri) bertemu di sela-sela KTT G20 di Nusa Dua di pulau wisata Bali, Indonesia, pada 14 November 2022. (Photo by SAUL LOEB / AFP) (AFP/SAUL LOEB)

Upacara dimulai dengan penerbangan tiga pembom yang masih beroperasi.

Ketiganya yaitu B-52 Stratofortress berusia 70 tahun, B-1 Lancer berusia 49 tahun, dan B-2 Spirit berusia 33 tahun.

B-21 buatan Northrop Grumman terlihat sangat mirip dengan B-2.

“Cara kerjanya secara internal sangat maju dibandingkan dengan B-2, karena teknologinya telah berkembang ke titik dalam hal kekuatan pemrosesan yang sekarang dapat kami tanamkan ke dalam perangkat lunak B-21,” kata Kathy Warden, CEO kontraktor Raider.

Informasi yang dibuka kepada publik termasuk perkiraan biaya pesawat ($700 juta), produsen mesin (Pratt & Whitney), dan muatan (konvensional dan nuklir).

Baca juga: Perluasan Militer China dan Rusia jadi Ancaman Serius, NATO Gelar Rapat di Romania

Parade kekuatan militer China. (alwaght.com)

Sementara spesifikasi kecepatan tertinggi, batas, dan jangkauan telah dirahasiakan.

B-21 adalah bagian pertama dari perombakan pencegah nuklir senilai US $ 1 triliun.

Pesawat B-21 mencakup kapal selam nuklir baru dan rudal berbasis darat.

Teknologi ini mewakili transisi cepat dari rudal pesawat dan jelajah.

Dalam laporan tahunan China yang dirilis minggu ini, Pentagon mengatakan China akan memiliki 1.500 senjata nuklir pada tahun 2035.

Termasuk rudal hipersonik, senjata dunia maya, dan kemampuan luar angkasa.

Laporan Pentagon mengatakan China menimbulkan tantangan yang paling konsekuensial dan sistemik bagi warga AS.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Militer China

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini