Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SOFIA – Pemerintah Bulgaria pada Sabtu (10/12/2022) mengatakan bahwa pihaknya akan mengirimkan bantuan militer pertama untuk Ukraina setelah parlemen menyetujui daftar senjata yang akan dipasok ke Kyiv.
Adapun sebanyak 148 anggota parlemen dari 240 kursi parlemen memilih untuk mengirim bantuan, dengan Partai Sosialis dan Partai Kebangkitan pro-Rusia menolak.
Daftar senjata itu masih dirahasiakan, tetapi pejabat pemerintah mengisyaratkan Sofia terutama akan mengirim persenjataan ringan dan amunisi.
Baca juga: Angkatan Bersenjata Ukraina: Donets Tetap Jadi Fokus Serangan Musuh
Dikutip dari Reuters, Menteri Pertahanan sementara Dimitar Stoyanov mengatakan bahwa Bulgaria tidak dapat mengirim sistem rudal anti-pesawat buatan Rusia atau jet tempur MIG-19 dan SU-25, yang diinginkan Kyiv.
“Pendekatan saya konservatif, karena saya perlu memastikan kemampuan pertahanan Bulgaria. Bantuan tersebut sepenuhnya sejalan dengan prioritas Ukraina, tetapi kami tidak mengirimkan sistem S-300, atau pesawat MIG-29 atau SU-25,” kata Stoyanov dalam sebuah wawancara dengan Nova TV.
Meskipun baru akan mengirimkan bantuan militer ke Kyiv, Asosiasi Industri Bulgaria pada November lalu mengatakan bahwa produsen senjatanya telah mengalami lonjakan ekspor.
Sementara itu pada Agustus tahun ini, kementerian ekonomi Bulgaria telah menyetujui kesepakatan ekspor senjata senilai lebih dari 540 juta dolar AS yang sebagian besar ditujukan ke Polandia, yang juga merupakan salah satu pusat utama pengiriman senjata ke Ukraina.