TRIBUNNEWS.COM, ATHENA – Yunani menjanjikan transfer sistem rudal pertahanan udara jarak jauh S-300PMU-1 ke Ukraina dengan syarat AS menyediakan rudal MIM-104 Patriot ke Pulau Kreta.
Janji ini disampaikan Menteri Pertahanan Nasional Yunani, Nikolaos Panagiotopoulos, pada Sabtu (17/12/2022).
Rudal S-300PMU-1 adalah upgrade dari sistem lama rudal S-300 era Soviet. Yunani memperoleh sistem tersebut setelah Krisis Rudal Siprus 1997-1998.
Angkatan Udara Hellenic (HAF) mempertahankan resimen yang terdiri dari empat sistem S-300PMU-1 dengan delapan unit penembakan dan 32 peluncur di Kreta.
Ruda S-300PMU-1 dapat menembakkan varian rudal 48N6, yang memiliki jangkauan hingga 195 kilometer. Yunani menerima setidaknya 175 rudal dari Rusia beserta sistemnya.
“Jika AS memasang sistem Patriot di pulau (Kreta) dan setelah terintegrasi – terhubung dengan sistem pertahanan udara nasional, maka S-300 dapat dilepas,” katanya.
“Prosedur yang sama berlaku untuk sistem pertahanan udara buatan Rusia lainnya yang mungkin ingin mereka kirim ke Ukraina,” kata Panagiotopoulos dikutip Pronews.gr.
Baca juga: AS Kirim Rudal Patriot ke Ukraina, Operator Ukraina Dilatih di Jerman
Baca juga: Rusia Ancam NATO akan Jadi Target Militer Moskow Jika Nekat Pasok Rudal Patriot ke Ukraina
Baca juga: Financial Times : Ukraina Kehabisan Stok Rudal S-300 dan Buk
Pernyataan disampaikan Panagiotopoulos selama pertemuan di Kementerian Pertahanan Nasional Hellenic.
Menteri mengatakan Yunani juga dapat mengirim ke Ukraina dengan sistem pertahanan udara lain yang dibeli dari Rusia pada 1990-an, seperti Tor-M1 jarak pendek dan Osa-AKM.
HAF mengoperasikan 4 sistem Tor-M1 dengan 16 peluncur rudal, sedangkan Hellenic Army (HA) mengoperasikan 21 sistem dengan 84 peluncur.
Tor-M1 memiliki jangkauan 12 kilometer dan terutama digunakan untuk melindungi sistem S-300PMU-1.
Sedangkan Osa-AKM memiliki jarak tembak 15 kilometer. HA mengoperasikan 39 sistem Osa-AKM dengan setidaknya 120 peluncur.
Panagiotopoulos tidak berbicara tentang membeli sistem Patriot, melainkan tentang pengerahannya oleh AS.
Ini berarti sistem tersebut akan dikendalikan dan dioperasikan oleh pasukan Amerika.
Pernyataan menteri tersebut berbeda dengan pernyataan baru-baru ini oleh Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis.
Ia mengatakan Yunani tidak berencana untuk memasok sistem S-300PMU-1 atau senjata lain yang diperlukan untuk pertahanannya sendiri ke Ukraina.
Ukraina menerima beberapa sistem pertahanan udara dari sekutu baratnya setelah dimulainya operasi militer khusus Rusia.
Pada April, Slovakia mengirim satu-satunya sistem pertahanan udara jarak jauh S-300PMU ke Ukraina. Namun, dengan cepat menjadi sasaran militer Rusia.
Yunani telah memasok Ukraina dengan beberapa senjata, termasuk puluhan kendaraan tempur infanteri dan ratusan roket anti-tank.
Namun, keputusan untuk memasok senjata yang lebih canggih seperti sistem S-300PMU-1 mungkin tidak semudah itu, terutama mengingat ketegangan saat ini dengan Turki selama beberapa dekade perselisihan Aegean.
Perkembanga lain dari medan tempur Ukraina, pasukan Kiev untuk pertama kali terlihat menggunakan senjata artileri mortir M113 Panzermörser 120 mm buatan Jerman.
Pada 17 Desember, rekaman yang memperlihatkan anggota AFU menembaki pasukan Rusia menggunakan M113 Panzermörser di front tak dikenal di Ukraina muncul secara online.
Panzermörser, yang dikembangkan di Jerman, dibangun di atas dasar pengangkut personel lapis baja M113 buatan Amerika dan dipersenjatai dengan mortir 120 mm Tampella.
Sistem ini dapat membawa hingga 60 mortir, dan menembak dengan jarak enam hingga tujuh kilometer.
Senjata ini dapat menembakkan lima putaran munisi per menit selama lima menit atau 15 putaran dalam satu menit.
Pada Oktober, Lithuania, anggota NATO, menyumbangkan sejumlah tank mortir M113 Panzermörser kepada Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU).
Angkatan Darat Lithuania memperoleh 32 kapal induk mortir Panzermörser M113 dari Jerman pada 2005 dan 2006. Kemudian pada 2015, mereka memodernisasi senjatanya bersama Israel.
Sepuluh ranpur tank mortir M113 Panzermörser dipasok ke AFU pada November. Tidak jelas apakah Lithuania berencana untuk memberikan lebih banyak sistem dalam waktu dekat.
Negara-negara NATO telah memasok Ukraina dengan ratusan howitzer, mortir dan peluncur roket serta puluhan radar kontra-baterai sejak dimulainya operasi militer khusus Rusia.
Terlepas dari dukungan besar-besaran ini, AFU masih berjuang untuk menandingi kekuatan tembakan militer Rusia.(Tribunnews.com/Southfront.org/xna)