TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan media asing dan organisasi hak asasi manusia (HAM) tetap bungkam tentang serangan penembakan Ukraina yang menargetkan warga sipil di Donetsk.
Diwartakan TASS, pernyataan tersebut disampaikan selama pembicaraan dengan pejabat Kepala Republik Rakyat Donetsk (DPR), Denis Pushilin, Selasa (20/12/2022).
"Saya meminta perhatian pada fakta bahwa tidak ada satu pun media asing atau organisasi hak asasi manusia yang memecah keheningan tentang masalah ini," tutur Putin.
Pada gilirannya, Pushilin mengatakan situasinya sudah seperti itu sejak 2014.
"Mari kita hadapi kebenaran: Donbas berusaha menyelesaikan konflik ini secara damai," kata Pushilin.
"Begitu pula Rusia, melakukan segalanya," imbuhnya.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-301: Zelensky akan Kunjungi Washington
Dalam konteks ini, menurut Pushilin, Eropa dan Barat tidak dapat dipercaya.
Dia juga mengaku terkejut dengan pengakuin mantan Kanselir Jerman Angel Merkel baru-baru ini.
"Mereka mengatakan tidak berencana menghormati komitmen apa pun, mereka menandatangani dokumen hanya untuk mengulur waktu dan mempersenjatai kembali Ukraina," tegas Putin.
Putin kunjungi Minsk
Lebih jauh, Al Jazeera melaporkan Putin mengunjungi Minsk dan melakukan pembicaraan dengan rekannya, Alexander Lukashenko.
Rekaman yang disiarkan televisi negara Rusia menunjukkan Putin turun dari pesawat pada Senin (19/12/2022) di bandara yang diselimuti salju.
Baca juga: Amerika Serikat akan Kirim Paket Bantuan Militer Senilai 1,8 Miliar Dolar AS ke Ukraina
Kehadirannya disambut hangat oleh sekutunya, Lukashenko.
Putin mengatakan dia dan Lukashenko membahas pembentukan "satu ruang pertahanan" di wilayah tersebut tetapi menolak klaim bahwa Moskow siap menelan tetangganya.