Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA – Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (22/12/2022) menyatakan bahwa Moskow ingin mengakhiri perang di Ukraina.
Pernyataan Putin tersebut muncul sehari setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden menjamu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Gedung Putih.
Dalam pertemuan itu, Biden menjanjikan dukungan yang berkelanjutan dan tak tergoyahkan untuk Kyiv.
"Tujuan kami bukan untuk memutar roda konflik militer, tetapi sebaliknya, untuk mengakhiri perang ini," kata Putin, mengutip Reuters.
Baca juga: Rusia Tambah Pasukan Perang di Ukraina, Putin: Kami Optimis Memenangkan Pertempuran
"Kami akan berusaha untuk mengakhiri ini, dan tentu saja lebih cepat lebih baik,” imbuhnya.
Sementara itu, juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan Putin sama sekali tidak menunjukkan indikasi bahwa dia bersedia bernegosiasi untuk mengakhiri perang, yang dimulai ketika Moskow mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari.
"Justru sebaliknya," kata Kirby kepada wartawan.
"Semua yang Putin lakukan di darat dan di udara menunjukkan seorang pria yang ingin terus melakukan kekerasan terhadap rakyat Ukraina dan meningkatkan perang,” imbuhnya.
Kirby menegaskan kembali bahwa Biden terbuka untuk pembicaraan dengan Putin, tetapi hanya setelah pemimpin Rusia itu menunjukkan keseriusan tentang negosiasi dan setelah berkonsultasi dengan Ukraina dan sekutunya.
Adapun, Moskow juga terbuka untuk melakukan negosiasi, tetapi pihaknya mencurigai taktik yang dilakukan Ukraina dan sekutunya untuk mengulur waktu menyusul serangkaian kekalahan dan mundurnya Rusia di medan perang.
"Saya telah mengatakan berkali-kali, intensifikasi permusuhan menyebabkan kerugian yang tidak dapat dibenarkan," kata Putin kepada wartawan.
"Cepat atau lambat, pihak mana pun dalam keadaan konflik akan duduk dan membuat kesepakatan. Semakin cepat kesadaran ini datang kepada mereka yang menentang kita, semakin baik. Kami tidak pernah menyerah dalam hal ini,” tambahnya.
Dalam wawancara itu, Putin juga memberikan pandangannya mengenai sistem pertahanan udara Patriot yang diberikan AS ke Ukraina.
“Rudal Patriot yang diberikan AS untuk Kyiv sudah terlalu tua,” katanya, sembari membandingkan sistem pertahanan udara S-300 yang dimilikinya.
“Jadi pengiriman rudal Patriot hanya sia-sia dan itu hanya akan memperpanjang konflik,” tambah Putin.
Di sisi lain, Putin juga mengatakan batasan harga yang dikenakan pada minyak Rusia oleh negara-negara Barat, yang dirancang untuk membatasi kemampuannya mendanai perang, tidak akan merusak ekonomi Rusia.