Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Serangkaian konflik yang kian memanas di Ukraina, mendorong presiden Vladimir Putin untuk meluncurkan kapal selam siluman yang mampu membawa rudal berkemampuan nuklir, Kalibre.
Dinamai Velikiye Luki, kapal perang itu dibangun Rusia di pabrik Admiralty Shipyards yang dioperasikan oleh lembaga pemerintah United Shipbuilding Corporation (USC).
Rilisnya kapal ini pada Jumat (23/12/2022) dimaksudkan untuk memperkuat kemampuan angkatan militer Rusia agar makin tak tertandingi, dalam menghadapi serangkaian ancaman Barat akibat operasi militer yang digelar Moskow ke Kiev.
Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Kunjungi Pabrik Senjata Rusia, Minta Produksi Dipercepat
Melansir dari laporan Russia Today, kapal selam Velikiye Luki merupakan kapal selam ketiga dari keluarga diesel-listrik proyek 677 Lada yang mampu menjalankan misi secara otonom hingga 45 hari, dengan kedalaman selam 300 meter dan kecepatan 21 knot atau sekitar 39 km per jam saat terendam.
Tak seperti kapal selam pada umumnya, Velikiye Luki yang dilengkapi dengan seperangkat alat diesel-listrik paling modern dapat menekan suara bising yang dihasilkan dari baling-baling multi-bilah yang besar.
“Dengan kemampuan yang mumpuni, sampai saat ini kapal selam dari proyek ini diakui sebagai kapal diesel-listrik paling modern yang dirancang untuk Angkatan Laut Rusia," kata Wakil Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia Viktor Yevtukhov.
Guna mempermudah operasi pengguna, kapal selam siluman dirancang lengkap dengan menyematkan sistem kontrol canggih dan otonom pada sejumlah bagian termasuk sistem perangkat keras kapal, sistem propulsi listrik, kompleks navigasi, dan lain-lain.
Usai dirilis, kapal selam Velikiye Luki bersenjata nuklir kalibr rencananya akan digunakan Rusia dan Tiongkok untuk bergabung dalam latihan tempur angkatan laut, di wilayah Timur Laut China mulai pekan ini hingga 27 Desember mendatang.
Selain meluncurkan kapal selam siluman Kementerian Pertahanan Rusia mengungkap bahwa negaranya tengah mempercepat pembuatan dua kapal sejenis lainnya yakni kapal selam Yaroslavl dan Vologda, agar dapat menjalani uji pada akhir Desember 2022.