News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cuaca Ekstrem

Sederet Bencana Alam dan Cuaca Ekstrem di Tahun 2022, dari Gelombang Panas di Eropa Hingga Badai Ian

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang menutupi kepala mereka untuk berlindung dari matahari saat mereka berjalan melewati danau Serpentine di Hyde Park, London barat, pada 19 Juli 2022 saat negara itu mengalami gelombang panas yang ekstrem. - Inggris bisa mencapai 40 Celcius (104 Fahrenheit) untuk pertama kalinya, kata para peramal cuaca, menyebabkan kekacauan di negara yang tidak siap menghadapi serangan panas ekstrem yang menurut pihak berwenang membahayakan nyawa. (Photo by Niklas HALLE'N / AFP)

Badai Nicole membanjiri jalanan, menghancurkan kabel listrik, dan menewaskan sedikitnya lima orang. Badai itu datang hanya 42 hari setelah Topan Ian yang mematikan dan mendatangkan malapetaka di pantai barat Florida.

Baca juga: Hadapi Cuaca Ekstrem, Pelayaran Utamakan Keselamatan

4. Banjir Musim Panas

Serangkaian banjir musim panas dimulai di Taman Nasional Yellowstone, Amerika Serikat, pada Juni, ketika curah hujan yang ekstrem dan salju yang mencair dengan cepat menyapu jalan dan jembatan di taman nasional itu, menyebabkan kerusakan yang signifikan pada kota Gardiner, Montana, yang berada di pintu masuk taman nasional. Pihak berwenang harus menyelamatkan lebih dari 100 orang dari banjir tersebut.

Banjir mematikan juga melanda Eastern Kentucky dan sekitar St. Louis, Amerika Serikat pada Juli, setelah curah hujan tinggi yang memecahkan rekor mengguyur daerah itu. 

Setelah mengalami kekeringan selama bertahun-tahun, Lembah Kematian California mengalami "hari paling hujan" dalam catatan sejarah.

5. Gelombang Panas Mematikan di Eropa

Eropa mengalami "rekor musim panas terpanas" pada tahun ini. Sementara gelombang panas dimulai lebih awal di Prancis, Portugal dan Spanyol, dengan negara-negara tersebut mencapai rekor panas pada Mei, dan gelombang panas yang paling signifikan terjadi pada pertengahan Juli, menyebar ke seluruh Inggris dan Eropa tengah.

Inggris mencapai 40 derajat celsius untuk pertama kalinya dalam sejarah. Kepala ilmuwan Kantor Met Inggris, Stephen Belcher, mengatakan hal ini "hampir tidak mungkin" dalam "iklim yang tidak terganggu".

Di seluruh Eropa barat, gelombang panas meningkatkan risiko kebakaran hutan, dengan seorang pejabat pemadam kebakaran di London mencatat bahwa suhu 40 derajat celsius menyebabkan "hari yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Brigade Pemadam Kebakaran London."

Baca juga: Gelombang Panas Melanda Negeri Tirai Bambu, Ekonom China : Akan Pengaruhi Rantai Pasokan Global

6. Krisis Air Colorado

Negara bagian barat Amerika Serikat sangat bergantung pada Sungai Colorado untuk air dan listrik. Dipicu oleh pemanfaatan berlebihan selama beberapa dekade dan kekeringan yang disebabkan oleh perubahan iklim, sungai yang melayani 40 juta orang di tujuh negara bagian barat AS dan Meksiko itu mengering dengan kecepatan yang mengkhawatirkan.

Ketinggian air di dua waduk utamanya, Danau Mead dan Danau Powell, telah turun dengan cepat, mengancam pasokan air minum dan operasi pembangkit listrik.

Pada akhir Juli, ketinggian air di Danau Mead mencapai titik terendah dan hanya pulih beberapa kaki dari rekor terendahnya. Levelnya yang turun dengan cepat bahkan memunculkan sebuah kapal yang tenggelam dari Perang Dunia II.

Pemerintah federal Amerika Serikat menerapkan pemotongan air pertama tahun ini untuk negara bagian yang mengambil air dari Sungai Colorado, dan diperkirakan pemotongan itu akan lebih dalam mulai Januari 2023.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini