News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cuaca Ekstrem

Sederet Bencana Alam dan Cuaca Ekstrem di Tahun 2022, dari Gelombang Panas di Eropa Hingga Badai Ian

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang menutupi kepala mereka untuk berlindung dari matahari saat mereka berjalan melewati danau Serpentine di Hyde Park, London barat, pada 19 Juli 2022 saat negara itu mengalami gelombang panas yang ekstrem. - Inggris bisa mencapai 40 Celcius (104 Fahrenheit) untuk pertama kalinya, kata para peramal cuaca, menyebabkan kekacauan di negara yang tidak siap menghadapi serangan panas ekstrem yang menurut pihak berwenang membahayakan nyawa. (Photo by Niklas HALLE'N / AFP)

7. Banjir di Pakistan

Banjir yang disebabkan oleh rekor hujan monsun, atau di Indonesia dikenal sebagai hujan muson, dan gletser yang mencair di wilayah pegunungan utara Pakistan merenggut nyawa lebih dari 1.400 orang pada musim panas ini, dengan jutaan lainnya terkena dampak kekurangan air bersih dan makanan.

Berdasarkan pemantauan satelit, lebih dari sepertiga wilayah Pakistan berada di bawah air dan pihak berwenang memperingatkan akan membutuhkan waktu berbulan-bulan agar air banjir surut di daerah yang paling parah terkena dampak di negara itu.

Baca juga: Korban Meninggal Terdampak Banjir Pakistan Lampaui Angka 1.300

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengatakan orang-orang di Pakistan menghadapi "musim hujan steroid", merujuk pada peran perubahan iklim dalam meningkatkan curah hujan yang ekstrem.

Provinsi Sindh dan Balochistan yang terkena dampak paling parah mengalami curah hujan lebih dari 500 persen dari rata-rata selama musim hujan.

Pakistan bertanggung jawab atas kurang dari 1 persen emisi pemanasan di Bumi, namun menjadi negara paling rentan kedelapan terhadap krisis iklim, menurut Indeks Risiko Iklim Global.

8. Badai Ian

Badai Ian datang sebagai badai kategori 4 ketika mendarat di barat daya Florida pada akhir September, dan meninggalkan jejak kehancuran dari Karibia hingga negara bagian AS, South Carolina dan North Carolina.

Kerugian yang diasuransikan dari Badai Ian diperkirakan mencapai hingga 65 miliar dolar AS, menurut data terbaru dari perusahaan asuransi Swiss Re.

Badai Ian pertama kali melanda Kuba sebelum mengalami intensifikasi cepat dari badai tropis menjadi badai kategori 3 hanya dalam waktu 24 jam. Pada minggu yang sama, Super Topan Noru di Filipina tumbuh dari tingkat yang setara dengan badai kategori 1 menjadi kategori 5 dalam semalam saat penduduk di sekitar Manila tidur, membuat pejabat serta penduduk tidak sadar dan tidak dapat bersiap menyelamatkan diri.

Baca juga: Terjangan badai monster musim dingin di Amerika: lebih dari 60 orang meninggal, suhu udara anjlok -45C

Ukuran dan intensitas Badai Ian memungkinkannya membangun gelombang badai yang lebih tinggi dibandingkan dengan badai yang pernah diamati di Florida, menghancurkan kota Fort Myers dan Cape Coral.

Badai Ian membunuh lebih dari 100 orang, yang sebagian besar karena tenggelam. Ini kemungkinan akan menjadi salah satu badai termahal yang pernah tercatat tidak hanya di negara bagian Florida, tetapi juga di AS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini