TRIBUNNEWS.COM - Pemerintahan Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak mewajibkan pelancong dari China menunjukkan hasil tes Covid-19, Jumat (30/12/2022).
Aturan baru tersebut muali diberlakukan pada 5 Januari 2023 mendatang.
Inggris mengaku akan mengikuti jejak Spanyol, Italia, Israel, Amerika Serikat (AS), dan India dalam menyaring pelancong yang datang.
Dilansir The Guardian, Badan Keamanan Kesehatan Inggris juga memulai pengawasan mulai 8 Januari mendatang.
Badan tersebut akan meninjau sampel tes virus dari penumpang yang tiba di Inggris.
Pemerintah mengatakan maskapai penerbangan akan diminta untuk memeriksa apakah penumpang dari China memiliki tes Covid negatif sebelum keberangkatan.
Baca juga: Kemenkes Imbau Masyarakat Tunda Berpergian ke China karena Lonjakan Covid-19
Para pelancong diharuskan menunjukkan bukti bahwa hasilnya negatif.
Langkah ini dirancang untuk menyelaraskan dengan kebijakan AS.
Pihak berwenang mengaku mengambil langkah ini karena menilai kurangnya data yang dapat diandalkan dari China.
Kebijakan Amerika
Amerika Serikat (AS) akan mewajibkan tes Covid-19 negatif untuk pelancong dari China, kata pejabat kesehatan AS, Rabu (28/12/2022).
Para pejabat mengatakan kebijakan baru akan dimulai pada 5 Januari 2023.
Aturan akan berlaku untuk semua penumpang udara berusia lebih dari dua tahun dari China, Hong Kong atau Makau.
Baca juga: 10 Poin Instruksi Mendagri Terkait Masa Transisi Endemi Covid-19, Termasuk PPKM Dihentikan
Dikutip Al Jazeera, tes Covid yang berlaku dalam kurun waktu 2x24 jam sebelum keberangkatan.