TRIBUNNEWS.COM - Gangguan listrik terjadi di Bandara Ninoy Aquino, Manila, Filipina.
Gangguan teknis pertama kali dideteksi pada Minggu (1/1/2023) pagi, freepressjournal.com melaporkan.
Upaya perbaikan masih terus dilakukan hingga hari ini.
Mengutip Reuters, perlu waktu 72 jam bagi maskapai penerbangan untuk memperbaiki operasi mereka, ujar Cesar Chiong, manajer umum Otoritas Bandara Internasional Manila.
Ada 361 penerbangan yang tertunda, dibatalkan atau dialihkan ke bandara regional lainnya pada hari Minggu.
Sekitar 65.000 penumpang terganggu.
Baca juga: Bandara Damaskus Dibuka Kembali setelah Serangan Israel Tewaskan Tentara Suriah
Sementara itu, penerbangan lain mungkin dialihkan di sekitar wilayah udara Filipina.
Chiong mengatakan bandara menangani maksimal 15 penerbangan per jam pada Senin pagi.
Jumlah itu turun dari biasanya yang berjumlah 20 penerbangan.
Beberapa dari empat terminal bandara penuh sesak pada hari Senin.
Terlihat antrean panjang penumpang yang mencoba memesan ulang penerbangan.
Sementara penumpang lain yang lelah, tidur di kursi atau di lantai.
"Selama 24 jam kami menunggu, kami sekarang sangat lelah karena kurang tidur, badan saya pegal karena menunggu," kata Kirana Mangkabong, 32 tahun, seorang pekerja perantauan.
Bandara Internasional Ninoy Aquino, atau yang lebih dikenal dengan Bandara Internasional Manila, disebut-sebut sebagai bandara terburuk di dunia.