Peristiwa ini hingga menyebabkan satu warga sipil tewas dan 30 korban lainnya mengalami luka – luka, termasuk satu jurnalis asal Jepang.
Baca juga: Serangan Rudal Rusia di Kyiv Ukraina Menewaskan Satu Orang
“Negara teroris meluncurkan beberapa gelombang rudal. Mereka mengucapkan selamat tahun baru kepada kita. Tapi kami akan bertahan,” ujar pengumuman pemerintah Ukraina di akun Telegramnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menjelaskan bahwa serangan rudal ditembakan Rusia dari Laut Kaspia ke beberapa kota besar di negaranya seperti Kiev, Zhytomyr, dan Khmelnytskyi, pada Sabtu (31/12/2022) pukul 18:00 waktu setempat.
Insiden ledakan rudal di Ukraina itu digambarkan oleh salah satu pejabat sebagai teror di Malam Tahun Baru.
Meski pasukan Ukraina telah berhasil melumpuhkan 12 rudal dengan rincian 6 di Kiev, 5 di Zhytomyr dan 1 di Khmelnytskyi. Akan tetapi imbas dari serangan tersebut sebagian besar bangunan hotel dan rumah penduduk hancur tak tersisa.
Baca juga: Putin Undang Xi Jinping Datang ke Rusia Tahun Depan
Melansir dari Kiev Independent, serangkaian serangan yang ditembakan Rusia pada malam tahun baru merupakan bentuk balasan pada Barat yang beberapa hari terakhir terus melakukan tindakan provokasi dengan mengirimkan sejumlah senjata perang pada tentara Ukraina.
Situasi kian memanas setelah Zelensky menyampaikan pidato pada 30 Desember kemarin, terkait rencana mobilisasi untuk menutup perbatasan dalam waktu seminggu.
Meski saat ini kondisi Ukraina tengah carut – marut akibat gempuran rudal Rusia, namun Zelensky menyatakan bahwa negaranya akan terus melawan Rusia sampai menang.
Ia juga menegaskan akan membalas tindakan terkutuk yang dilakukan Rusia dan tidak akan memaafkan pihak – pihak yang memerintahkan serangan terhadap Ukraina.
Pernyataan itu disampaikan Zelensky dalam pidato malam pergantian Tahun Baru 2023.