TRIBUNNEWS.COM -- Pasukan Ukraina melakukan serangan balasan pada Tahun Baru 2023, di tengah serbuah rudal-rudal Rusia, Ukraina tetap mampu membalasnya dengan menembakkan sejumlah artileri berat dan roket.
Pada Minggu (1/1/2023) malam, tentara Kiev menyerang Kota Donetsk serta lokasi lain di seluruh Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Lugansk (LPR).
Selain merusak sejumlah infrastruktur, seranga membabi-buta tersebut dikabarkan menimbulkan korban sipil.
Baca juga: Rusia Beri Potongan Pajak Bagi Tentara yang Berperang di Ukraina
Para pejabat mengklaim penembakan itu terutama menargetkan daerah pemukiman dan berlanjut hingga hari ini, Senin (2/1/2023), dengan militer Ukraina menggunakan artileri kaliber 155mm NATO dan beberapa peluncur roket yang dipasok Barat.
Tiga orang, termasuk seorang bocah laki-laki berusia tiga bulan, terluka akibat penembakan di distrik pusat Donetsk, walikota Alexey Kulemzin melaporkan pada hari Minggu.
Lebih dari 15 warga sipil terluka dalam serangan di kota Makeevka, satelit Donetsk yang terletak tepat di timur laut kota.
Kota tersebut telah berulang kali menjadi sasaran berbagai persenjataan selama periode 24 jam terakhir, menurut pihak berwenang setempat.
Sedikitnya enam warga sipil tewas dalam serangan Ukraina di sebuah rumah sakit, yang terletak di kota Pervomaysk di LPR. Wakil kepala dokter rumah sakit, Tatyana Kovalyeva, mengatakan kepada RIA Novosti bahwa fasilitas tersebut menjadi sasaran tembakan roket tiga kali, dengan interval sekitar 30 menit, dalam upaya 'ketuk dua kali' untuk menyerang rumah sakit itu sendiri dan kemudian responden pertama.
“Setidaknya enam orang telah tewas, dan jumlahnya mungkin bertambah karena kami masih mencari di antara puing-puing,” kata Kovalyeva.
Baca juga: Rudal Rusia Hancurkan Kiev Saat Malam Tahun Baru 2023, Zelensky: Tidak Ada Kata Maaf Untuk Putin
Kota Donbass telah berulang kali menjadi sasaran serangan artileri berat dan roket oleh pasukan Kiev di tengah konflik antara Rusia dan Ukraina, dengan lebih dari 1.000 warga sipil tewas tahun lalu di DPR saja.
Kedua belah pihak yang berkonflik ternyata sangat aktif di tengah perayaan malam tahun baru. Sementara pasukan Kiev menembaki pemukiman di Donbass, militer Rusia meluncurkan rentetan rudal skala besar baru di seluruh Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Minggu bahwa pihaknya telah menargetkan fasilitas dan persediaan manufaktur drone selama salvo terbaru, mengganggu rencana Kiev untuk melakukan "serangan teroris" terhadap Rusia.
20 Rudal Jelajah
Pada malam sebelumnya, militer Rusia dilaporkan meluncurkan lebih dari 20 rudal jelajah ke kawasan perkotaan Ukraina.