News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

63 Tentara Rusia Tewas dalam Serangan Ukraina di Donetsk, Kyiv Klaim Jumlah Korban Ratusan

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perguruan tinggi kejuruan di Makiivka, Donetsk yang hancur setelah serangan Ukraina terhadap tentara Rusia yang berlindung di dalamnya dalam serangan di malam Tahun Baru, Sabtu (31/12/2022). Ukraina menggunakan roket HIMARS dari AS. Rusia dan Ukraina saling mengklaim jumlah korban tewas.

Ia mengatakan amunisi telah disimpan di gedung yang sama tempat para rekrutan itu ditampung.

“Ini bukan satu-satunya pengerahan personel dan peralatan (sangat padat) di zona penghancuran rudal HIMARS (buatan AS),” katanya di Telegram, Senin (2/1/2023).

Tentara Ukraina dari brigade ke-68 menyiapkan peluru 120mm untuk ditembakkan dari peluncur mortir di posisi di sepanjang garis depan di wilayah Donetsk pada 9 Desember 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (Ihor Tkachov / AFP)

Baca juga: Drone Selamat Tahun Baru 2023 Berbahasa Rusia Jatuh di Kyiv Ukraina, Disebut sebagai Hadiah

Ukraina akui serang Rusia di Makiivka

Staf Umum angkatan bersenjata Ukraina mengatakan dalam sebuah pernyataan, pasukannya berada di balik serangan di Makiivka.

Ukraina mengklaim telah menewaskan 400 pasukan Rusia yang baru dimobilisasi dan 300 lainnya terluka.

"Hingga 10 unit peralatan militer musuh dari berbagai jenis dihancurkan dan dirusak," kata staf umum, dikutip dari Kyiv Post.

Ia menambahkan, penghitungan jumlah korban jiwa masih dalam penyelidikan.

Baik Rusia mau pun Ukraina tidak dapat memastikan jumlah yang sebenarnya.

Namun, jumlah koran sebenarnya mungkin dapat lebih tinggi.

Foto-foto yang beredar di media sosial menunjukkan reruntuhan bangunan di Makiivka yang digunakan tentara Rusia sebagai barak.

Seorang blogger militer Rusia, Archangel Spetznaz menyebut serangan di Makiivka sangat mengerikan.

"Siapa yang punya ide untuk menempatkan personel dalam jumlah besar di satu gedung, di mana bahkan orang bodoh pun mengerti bahwa meskipun mereka menyerang dengan artileri, akan ada banyak yang terluka atau mati?" tulisnya, seperti dikutip The Guardian.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini