“Secara total, dia tidak memiliki denyut nadi yang baik atau tekanan darah yang baik selama hampir dua jam penerbangan," katanya.
"Bersama awak kabin, kami berusaha membuatnya tetap hidup selama total lima jam."
“Itu sangat menakutkan bagi kami semua, terutama penumpang lainnya, dan itu cukup emosional.”
Pesawat mendarat darurat
Prihatin dengan kemungkinan keselamatan penumpang, Dr Vemala dan pilot mencoba mendapatkan izin untuk mendarat di lapangan terbang terdekat di Pakistan.
Namun, permintaan mereka ditolak.
Mereka akhirnya dapat mengatur pendaratan di Bandara Mumbai di India.
Di sana, kru darurat telah menunggu mereka.
“Saya ingat itu sangat emosional bagi kami semua ketika kami mendengar kami bisa mendarat di Mumbai,” kata Dr Vemala, dikutip dari UHB.
"Pada saat kami mendarat, penumpang telah disadarkan kembali dan dapat berbicara dengan saya."
"Namun demikian, saya bersikeras dia pergi ke rumah sakit untuk diperiksa."
Baca juga: Konsumsi Kalsium dan Vitamin D3 Berlebihan, Picu Penyakit Ginjal hingga Serangan Jantung
Pengalaman pertama tangani pasien henti jantung
Dr Vemala mengatakan profesinya sebagai konsultan hepatologi tidak pernah berhubungan dengan pasien dengan penyakit jantung.
“Sebagai konsultan hepatologi, saya merawat pasien yang sangat tidak sehat dan pasien yang menjalani transplantasi hati, tetapi saya rasa saya tidak pernah menangani serangan jantung selama bekerja," katanya.