TRIBUNNEWS.COM - Ukraina memasukkan puluhan artis Rusia dan tokoh masyarakat lainnya ke dalam daftar sanksi.
Sebuah keputusan yang diterbitkan oleh kantor Kepresidenan Ukraina menerangkan mengenai hal tersebut.
Dilansir Al Jazeera, pengumuman yang dikeluarkan pada Sabtu (7/1/2023) mencantumkan nama-nama besar dari dunia opera, film, dan musik pop.
Salah satu nama yang paling terkenal adalah penyanyi opera yang berdomisili di Wina, Anna Netrebko.
Anna mendapat kecaman karena dinilai terlalu dekat dengan Kremlin.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-319: 3 Orang Tewas di Kyiv Meski Rusia Serukan Gencatan Senjata
Penyanyi opera itu juga disebut terlalu tidak kritis terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pada Februari 2021, melalui unggahan Facebook-nya, Netrebko mengaku menentang perang.
"Saya orang Rusia dan saya mencintai negara saya," akuinya.
"Tetapi saya memiliki banyak teman di Ukraina dan rasa sakit serta penderitaan saat ini menghancurkan hati saya," ucapnya.
Netrebko menuturkan, memaksa artis dan tokoh publik lain memberikan pendapat politik di depan umum dan mencela tanah air mereka merupakan tindakan yang tidak benar.
Baca juga: Emmanuel Macron Telepon Zelenskyy, Prancis Siap Kirim Tank AMX-10 RC ke Ukraina
Daftar sanksi juga termasuk bintang pop Rusia Philipp Kirkorov dan aktor dan sutradara Nikita Mikhalkov, pemenang penghargaan dari festival film termasuk Cannes dan Venesia.
Netrebko dan 118 lainnya, termasuk tiga warga Ukraina, akan membekukan aset apa pun di Ukraina.
Sanksi akan berlaku selama 10 tahun, kantor berita TASS melaporkan.
Kewarganegaraan 13 pendeta Ortodoks dicabut
Media Ukraina juga melaporkan bahwa Presiden Volodymyr Zelensky mencabut kewarganegaraan 13 pendeta Gereja Ortodoks Ukraina pada akhir Desember.
Tidak diketahui siapa individu tersebut.
Baca juga: Tradisi Hari Natal Ortodoks, Mencari Ketenangan Diri
Secara tradisional, Gereja Ortodoks Ukraina memiliki hubungan dekat dengan Rusia dan baru benar-benar memisahkan diri dari Moskow setelah invasi Rusia dimulai Februari lalu.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)