TRIBUNNEWS.COM - Yoon Gap Geun, pengacara mantan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol mengungkapkan, kliennya akan diadili jika didakwa atau diberi surat perintah penangkapan.
Dalam konferensi pers di Distrik Seocho, Seoul, tim hukum Yoon menyatakan meskipun menentang penyelidikan berdasarkan "surat perintah penangkapan yang tidak sah", mereka akan mematuhi proses peradilan.
Mereka mengklaim berkomitmen untuk menghindari ketidaknyamanan lebih lanjut bagi masyarakat, dikutip dari Korea JoongAng Daily.
Selain itu, tim hukum Yoon berhadap bisa mencegah 'pengorbanan' pejabat publik dalam situasi ini.
Pengacara eks presiden yang dimakzulkan itu pun menjelaskan, timnya akan mematuhi surat perintah pengadilan yang sah, yang dikeluarkan oleh pengadilan yang berwenang.
Yoon Gap Geun juga menekankan bahwa yurisdiksi Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) terletak di Pengadilan Distrik Pusat Seoul.
Kontroversi Surat Perintah Penangkapan Yoon Suk Yeol
Pernyataan ini muncul setelah Pengadilan Distrik Barat Seoul menyetujui surat perintah lain untuk menahan Yoon, meskipun masa berlakunya tidak diungkapkan.
Pengacara Yoon juga menyatakan, eks presiden itu berkomitmen untuk menghindari "pengorbanan yang tidak perlu".
Mereka memutuskan untuk "mengambil langkah mundur" karena tantangan yang dihadapi pejabat publik dan warga yang berunjuk rasa di luar ruangan saat musim dingin melanda Seoul.
Tim pembela menegaskan bahwa tujuan dari penangkapan adalah untuk menyelidiki tersangka, bukan sekadar menahannya.
Baca juga: Presiden Korsel Diisukan Kabur, Kantor Kepresidenan Klaim Yoon Suk Yeol Berada di Kediaman Resminya
Tim pembela Yoon menuduh bahwa CIO terobsesi dengan penangkapan dengan tujuan mempermalukan presiden.
Spekulasi Kehadiran Presiden Yoon
Selain itu, pengacara membantah rumor yang menyebutkan bahwa Yoon telah melarikan diri dari kediamannya di pusat kota Seoul.
Mereka menegaskan bahwa Yoon bertemu dengan timnya di kediaman resmi pada Selasa malam.
Perwakilan dari Partai Demokrat, Ahn Gyu Back, sebelumnya mengklaim dalam wawancara radio KBS pada Rabu (8/1/2025) bahwa ia diberitahu oleh seorang pejabat militer bahwa Yoon telah meninggalkan kediamannya dan bersembunyi di "lokasi ketiga."