Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pertumbuhan influenza (flu) di Jepang jauh kebih besar ketimbang infeksi corona saat ini.
Sejak awal tahun, jumlah orang yang terinfeksi corona baru telah mencapai rekor tertinggi di berbagai tempat, dan jumlah kematian secara nasional juga dilaporkan sebagai rekor tertinggi.
Hal itu terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang virus corona, influenza, dan epidemi simultan, para ahli menunjukkan bahwa meskipun ini adalah kasus yang jarang terjadi, lebih mungkin menjadi parah jika terinfeksi pada saat yang sama.
Dr. Hiromichi Ito, direktur Klinik Bedah Penyakit Dalam Ito Oji Kamiya, di Kitaku Tokyo mengatakan, "Jumlah pasien flu dengan rasio keseluruhan telah meningkat dibandingkan dengan akhir tahun, dan mulai meningkat seperti batuk dari awal tahun, dan saya merasa bahwa tingkat pertumbuhan flu lebih tinggi daripada tingkat peningkatan corona sekarang."
Dr. Ito percaya bahwa infeksi menyebar di rumah tangga selama liburan akhir tahun dan Tahun Baru.
Selain itu, ketika jumlah pasien influenza meningkat, ada kasus infeksi simultan dengan virus corona baru.
Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun yang berkunjung untuk pemeriksaan medis mengatakan bahwa dia mengalami demam 41,7 derajat Celcius pada Hari Tahun Baru.
Sebagai hasil dari tes antigen, influenza positif, dan tes PCR di kemudian hari juga dinyatakan positif untuk corona baru, dan ditemukan bahwa infeksi tersebut adalah infeksi simultan.
Dr. Ito mengatakan, "Ada kemungkinan infeksi simultan tertentu ketika seseorang terinfeksi corona di rumah, seseorang terinfeksi influenza, atau dua hal tercampur di rumah."
Jumlah pasien influenza melebihi pedoman untuk memasuki musim epidemi secara nasional
Menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan, jumlah pasien influenza yang dilaporkan oleh sekitar 5.000 institusi medis di seluruh negeri pada pekan yang berakhir bulan ini adalah 9.768, 3.665 lebih banyak dari minggu sebelumnya.
Influenza dianggap memasuki "periode epidemi nasional" ketika jumlah kasus mingguan per institusi medis melebihi satu secara nasional, dan kali ini 0,81 poin lebih tinggi dari minggu sebelumnya ketika 2,05 dan 1,24, dan terus melebihi pedoman ini.
Berdasarkan wilayah, Prefektur Okinawa memiliki jumlah penduduk tertinggi yaitu 9,89 orang, diikuti oleh Prefektur Toyama dengan 5,96 orang, Prefektur Fukuoka dengan 4,19 orang, Prefektur Osaka dengan 3,73 orang, Prefektur Kanagawa dengan 3,70 orang, dan Prefektur Miyazaki dengan 3,29 orang.