Bulan lalu, Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov mengatakan bahwa sanksi tersebut berdampak besar pada perekonomian Eropa.
Dia juga mengklaim AS adalah satu-satunya negara yang diuntungkan dari mereka, karena telah menjual gas alam cair ke Eropa dengan harga yang menggiurkan.
Ketergantungan Energi Rusia
Saat ini Hongaria memang sangat tergantung pada Rusia dalam hal energy.
Minyak dan gas alam asal Rusia masih mendominasi enegri Hongaria.
Dalam jangka pendek, Hongarian tak bakalan bisa menggantikan energi dari Rusia tersebut.
Hal ini dikataka anggota parlemen dan Sekretaris Negara untuk Urusan Luar Negeri, Tamas Menczer, kepada saluran TV M1, Jumat.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan di Makassar Tergiur Harga Organ Manusia di Situs Rusia, Dapat Dijual Rp1,2 Milliar
Menczer mengatakan dua kondisi mendasar untuk keamanan energi Hungaria adalah kelanjutan impor minyak mentah dari Rusia dan kelancaran operasi saluran pipa Turkish Stream di mana negara tersebut menerima sebagian besar pasokan gas alam tahunannya.
“Gas Rusia menyumbang 85% dari konsumsi gas Hungaria dan 65% dari permintaan minyak. Ini tidak bisa diubah dalam semalam,” jelasnya.
Menurut pejabat itu, Hongaria terus mencari peluang untuk mendiversifikasi pasokan, tetapi semua opsi yang sedang dipertimbangkan memiliki kekurangan.
“Para ahli melihat tiga kemungkinan untuk diversifikasi: kita dapat meningkatkan kapasitas terminal LNG di Kroasia, hal kedua adalah memulai produksi di ladang gas Neptun Ketiga, kita dapat mengimpor gas dari Azerbaijan,” kata Menczer, menambahkan bahwa ketiganya “membutuhkan banyak uang, waktu, dan pengembangan infrastruktur yang serius, sehingga gas Rusia tidak dapat diganti saat ini.”
Dia mencatat bahwa tingkat pengisian penyimpanan gas Hongaria kira-kira dua kali lebih tinggi dari tingkat rata-rata Eropa karena kontrak jangka panjang dengan eksportir gas Rusia, Gazprom.
Sejak dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina pada akhir Februari, UE telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap ekspor energi Moskow, termasuk batasan harga pengiriman minyak melalui laut, yang mulai berlaku bulan lalu.
Budapest menuntut dan menerima beberapa pengecualian dari embargo tersebut. Perdana Menteri Viktor Orban telah berulang kali menyatakan bahwa jika Brussel tidak mengubah kebijakan sanksinya, mereka pasti akan menjadi bumerang bagi ekonomi dan keamanan energi blok tersebut.