News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tersangka Jihadis Culik 50 Wanita di Burkina Faso, Beberapa Korban Kabur dan Kembali ke Desa

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terduga jihadis menculik sekitar 50 wanita di Burkina Faso utara, wilayah yang dilanda pemberontakan, kata pejabat dan penduduk setempat.

Negara termiskin yang dilanda konflik

Sejak 2015, negara Afrika Barat - salah satu negara termiskin dan paling rentang di dunia - telah bergulat dengan pemberontakan yang dipimpin oleh jihadis yang berafiliasi dengan Al Qaeda dan kelompok Negara Islam.

Konflik telah menewaskan puluhan ribu orang.

Sekitar dua juga orang juga terpaksa mengungsi karena situasi tersebut.

Arbinda berada di wilayah Sahel di Burkina Faso utara, sebuah wilayah yang diblokade oleh kelompok-kelompok jihadis dan persediaan makanan terbatas.

Kota dan sekitarnya secara teratur dilanda serangan jihadis yang sering menargetkan warga sipil.

Baca juga: Salah Jatuh Usai Tabrakan di Udara pada Laga Burkina Faso Vs Senegal, Kiper Herve Koffi Ditandu

Orang-orang berkumpul di Nation square untuk mendukung militer di Ouagadougou pada 23 Januari 2022. Photo by OLYMPIA DE MAISMONT / AFP) (AFP/OLYMPIA DE MAISMONT)

Situasi serupa

Pada Agustus 2021, 80 orang, termasuk 65 warga sipil, tewas dalam serangan terhadap konvoi yang membawa mereka ke Arbinda.

Pada Desember 2019, 35 warga sipil termasuk di antara 42 orang yang tewas dalam serangan di kota itu sendiri.

Di banyak bagian Burkina, tanaman dapat ditanam lebih lama karena konflik.

Penduduk Arbinda sangat bergantung pada pasokan makanan dari luar.

Pada November 2022, Idrissa Badini, juru bicara masyarakat sipil, mengkhawatirkan situasi di Arbinda.

Baca juga: Burkina Faso vs Senegal: Selangkah Lagi Sadio Mane Wujudkan Mimpi, Bertemu Mohamed Salah di Final

“Penduduk, yang telah menghabiskan cadangannya, berada di ambang bencana kemanusiaan,” katanya.

PBB mengatakan hampir 1 juta orang tinggal di daerah yang diblokade di utara dan timur.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini