TRIBUNNEWS.COM - Salah seorang komandan tentara bayaran Wagner Rusia, Andrey Medvedev, melarikan diri ke Norwegia, Jumat (13/1/2023) lalu.
Medvedev disebut melarikan diri ke Norwegia setelah melihat kejahatan perang yang terjadi di Ukraina.
Dikutip dari BBC, saat ini, Medvedev ditahan di daerah Oslo oleh penjaga perbatasan Norwegia.
Pengacara Medvedev, Brynjulf Risnes mengatakan, kliennya saat ini tengah menghadapi tuduhan masuk ke Norwegia secara ilegal.
Sementara itu, Penjaga Perbatasan Norwegia membenarkan Medvedev telah ditahan setelah melintasi perbatasan Norwegia.
Akan tetapi, para penjaga perbatasan tidak dapat berkomentar lebih lanjut karena "alasan keamanan dan privasi".
Baca juga: Rusia Izinkan Kazakhstan Gunakan Jaringan Pipanya untuk Angkut Minyak ke Jerman
Kepala Staf Kepolisian wilayah Finnmark, Norwegia, Tarjei Sirma-Tellefsen mengatakan, seorang pria telah ditahan oleh patroli perbatasan dan mengatakan dia telah mengajukan suaka.
Pelariannya diyakini sebagai kejadian pertama yang diketahui dari salah satu tentara kelompok yang membelot ke Barat.
Pendiri kelompok hak asasi manusia Rusia Gulagu, Vladimir Osechkin mengatakan kepada BBC bahwa Medvedev telah bergabung dengan kelompok paramiliter pada Juli 2022 dengan kontrak empat bulan.
Akan tetapi, Medvedev pergi setelah menyaksikan sejumlah pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang saat bertugas di Ukraina.
Dia mengatakan bahwa Medvedev adalah mantan tentara Rusia dan dia kemudian menjalani hukuman penjara antara 2017 dan 2018 sebelum bergabung dengan Grup Wagner.
Baca juga: PM Inggris Rishi Sunak Sediakan Tank Challenger 2 untuk Ukraina, Kedubes Rusia di Inggris Buka Suara
Dia ditugaskan di divisi Wagner di Ukraina, di mana kelompok tentara bayaran itu memasok dia dengan sekitar 30-40 tentara setiap minggu, kata Osechkin.
Dalam sebuah video yang diposting oleh Gulagu ke saluran media sosialnya, Medvedev mengatakan dia meninggalkan Ukraina pada bulan November 2022.
Hal itu terjadi setelah dirinya diberitahu bahwa grup tersebut bermaksud untuk memperpanjang kontraknya tanpa batas waktu.