TRIBUNNEWS.COM - Minggu lalu, seorang pengacara mantan Wakil Presiden Mike Pence menemukan sekitar selusin dokumen bertanda rahasia di kediaman Pence di Indiana, Amerika Serikat.
Dokumen rahasia itu lantas diserahkan ke FBI, menurut beberapa sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada CNN.
FBI dan Divisi Keamanan Nasional Departemen Kehakiman lantas meluncurkan penyelidikan terhadap dokumen-dokumen tersebut.
Pihak berwajib juga menelusuri bagaimana dokumen rahasia itu bisa berada di rumah Pence.
Penemuan ini terjadi setelah Pence berulang kali mengaku tidak memiliki dokumen rahasia apa pun.
Namun belum jelas dokumen rahasia apa itu dan seberapa sensitif dokumen itu atau masuk klasifikasi apa dokumen tersebut.
Baca juga: FBI Temukan Banyak Dokumen Rahasia di Kediaman Presiden AS Joe Biden
Diwartakan BBC sementara itu, Trump menghadapi penyelidikan kriminal atas dugaan kesalahan penanganan surat-surat.
Pengelolaan catatan pemerintah yang sensitif dipertanyakan
"Sejumlah kecil dokumen dengan tanda rahasia secara tidak sengaja dikemas dan diangkut ke rumah Pence pada akhir masa kepresidenan Trump," tulis pengacaranya dalam surat yang dibagikan kepada media AS.
Penemuan dokumen rahasia di kediaman Pence juga menimbulkan lebih banyak pertanyaan tentang pengelolaan catatan pemerintah yang sensitif.
Baca juga: Pengacara Donald Trump Temukan 2 Dokumen Rahasia di Resor Mewah Florida
Dokumen rahasia harusnya masuk ke Arsip Nasional
Penasihat khusus telah ditunjuk untuk menyelidiki Biden dan Trump atas penyimpanan dokumen tersebut.
Di bawah Undang-Undang Catatan Kepresidenan, catatan Gedung Putih seharusnya masuk ke Arsip Nasional setelah pemerintahan berakhir.
Peraturan mengharuskan file tersebut disimpan dengan aman.