TRIBUNNEWS.COM - Tiga orang meninggal dunia dan 816 terluka akibat gempa di Provinsi Azerbaijan Barat, Iran, pada Sabtu (28/1/2023) sekira pukul 21.44 waktu setempat.
Hal itu disampaikan oleh Gubernur Provinsi Azerbaijan Barat, Iran, Mohammad Sadegh Motamedian pada Minggu (29/1/2023).
"Akibat gempa, tiga orang meninggal dunia dan 816 orang luka-luka," katanya seperti dikutip dari TASS.
Menurut perkiraan awal, gempa tersebut merusak dua kota dan lebih dari 70 desa.
Diperkirakan 50 persen bangunan di sana hancur.
Baca juga: 1 Orang Tewas dan 2 Terluka dalam Penembakan Massal di Kedutaan Azerbaijan di Iran
Gempa di Iran
Gempa berkekuatan 5,9 skala Richter mengguncang kota Khoy, Provinsi Azerbaijan Barat di barat laut Iran, Sabtu (28/1/2023) sekira pukul 21.44 waktu setempat.
Tercatat pusat gempa 23 kilometer ke tenggara kota Khoy, rumah bagi 175.000 orang.
Getaran gempa yang begitu kuat dirasakan di banyak wilayah di Provinsi Azarbaijan Barat sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga.
Gempa juga dirasakan di beberapa kota, termasuk di Tabriz, Provinsi Azerbaijan Timur, Iran.
Menurut Pusat Seismologi Eropa-Mediterania, gempa juga dirasakan di Turki, Irak, Armenia, dan Republik Azerbaijan.
Baca juga: Uni Eropa Masukkan IRGC ke Daftar Organisasi Teroris, 37 Warga Iran Kena Sanksi Baru
Kepala Departemen Bulan Sabit Merah di Azarbaijan Barat, Hamid Mahbubi, mengatakan kepada IRNA bahwa tim bantuan dan penyelamatan telah dikirim ke Khoy.
Lebih dari 40 gempa susulan telah tercatat sejak hari Sabtu, yang terbesar berkekuatan 4,2 skala ritcher, seperti diberitakan Al Jazeera.
Kerusakan bangunan dan beberapa infrastruktur di kawasan tersebut dilaporkan akibat gempa, terutama bangunan tempat tinggal di belasan desa sekitar Khoy.
Baca juga: Mata Uang Iran Capai Rekor Terendah di Tengah Ketegangan dengan Pihak Barat
Beberapa wilayah juga mengalami pemadaman listrik.
Rekaman menunjukkan jalan-jalan di Khoy dipenuhi lalu lintas pada Sabtu malam ketika penduduk meninggalkan rumah mereka.
Sejak itu banyak warga yang ditempatkan di tenda sementara di tengah suhu musim dingin yang hampir membeku.
Kepala Organisasi Bantuan dan Penyelamatan Iran, Babak Mahmoudi, mengatakan dua pesawat berisi bantuan meninggalkan Bandara Mehrabad di Teheran tak lama setelah tengah malam.
Sementara puluhan truk berisi barang-barang penyelamat berangkat ke Khoy dari provinsi sekitarnya.
Warga yang kehilangan tempat tinggal akan mendapatkan bantuan tenda darurat untuk berlindung dari cuaca beku di musim dingin.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Gempa di Iran