Saat mengunjungi sebuah rumah sakit, Sharif berjanji akan mengambil "tindakan tegas" terhadap mereka yang berada di balik serangan itu, Senin (30/1/2023).
“Skala besar dari tragedi kemanusiaan tidak terbayangkan. Ini tidak kurang dari serangan terhadap Pakistan,” cuitnya.
Dia menyatakan belasungkawa kepada keluarga para korban, dengan mengatakan rasa sakit mereka “tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata”.
Reaksi Sekjen PBB
Secara terpisah, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mengecam serangan bom bunuh diri tersebut.
Baca juga: Indonesia Kutuk Serangan Bom Bunuh Diri di Pakistan, Tidak Ada WNI Jadi Korban
Melalui Juru bicara PBB, Stephane Duharric, Guterres menyebut pemboman terbaru itu "sangat menjijikkan" karena menargetkan tempat ibadah.
Untuk diketahui, TTP adalah kelompok terpisah dari Taliban Afghanistan, tetapi mereka adalah sekutu dekat.
TTP telah mengobarkan pemberontakan selama 15 tahun melawan pemerintah Pakistan.
Di antaranya termasuk serangan tahun 2014 oleh sebuah faksi kelompok tersebut di sebuah sekolah yang dikelola tentara di Peshawar, yang menewaskan 154 orang, kebanyakan anak-anak.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)