“Situasinya sangat tragis, puluhan bangunan runtuh di kota Salqin," kata seorang anggota organisasi penyelamat White Helmets dalam sebuah rekaman video di Twitter, mengacu pada sebuah kota yang berjarak sekitar 5 kilometer (3 mil) dari perbatasan Turki.
Rumah-rumah "hancur total", kata penyelamat di rekaman video tersebut yang menunjukkan jalanan dipenuhi dengan puing-puing.
Presiden Suriah Bashar al-Assad mengadakan rapat kabinet darurat untuk meninjau kerusakan dan membahas langkah selanjutnya, kata kantor kepresidenan Suriah.
Stasiun televisi milik negara Suriah menayangkan cuplikan tim penyelamat yang mencari korban selamat dalam hujan lebat dan hujan es.
Baca juga: Gempa Turki: 360 Orang Tewas, 1.000 Lainnya Terluka di Turki dan Suriah
Sedangkan pejabat kesehatan Suriah mendesak masyarakat untuk membantu membawa korban yang terluka ke ruang gawat darurat.
“Orang-orang yang terluka masih berdatangan secara bergelombang," kata direktur kesehatan di Aleppo, Ziad Hage Taha, kepada kantor berita Reuters melalui telepon.
Turki berada di salah satu zona gempa paling aktif di dunia, sekitar 18.000 orang tewas dalam gempa kuat yang melanda barat laut negara itu pada 1999.
Sementara itu, terdapat laporan yang menyebut adanya kerusakan di Suriah utara.
Pertahanan Sipil Suriah dari pihak oposisi, yang juga dikenal sebagai White Helmets, menggambarkan situasi di wilayah yang dikuasai pemberontak sebagai “bencana”, menambahkan bahwa seluruh bangunan telah runtuh dan orang-orang terjebak di bawah reruntuhan.
Kelompok itu mendesak orang untuk menghindari bangunan dan berkumpul di area terbuka.
Di Damaskus, gedung-gedung berguncang dan banyak orang berlarian ke jalanan karena ketakutan.
Gempa juga dirasakan penduduk Lebanon saat mereka sedang tidur, mengguncang bangunan selama sekitar 40 detik.
Banyak penduduk Beirut meninggalkan rumah mereka dan menuju ke jalan-jalan atau naik mobil untuk menjauh dari gedung.