TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA, ADANA - Winda Trimelia Utami, Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Provinsi Adana, Turki, menuturkan detik-detik terjadinya gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 7,8 melanda wilayah tersebut.
Menurut Winda, getaran keras gempa terasa di sepuluh provinsi di dekat pusat gempa, termasuk di tempatnya tinggal.
Saat gempa terjadi, dirinya sedang tidur karena saat itu masih pagi.
Ia pun mengatakan sempat tak bisa keluar dari ruangan.
Winda mengatakan dirinya tinggal di asrama yang berada dalam bangunan lima lantai.
“(Getarannya) sangat terasa sekitar dua sampai tiga menit kami menunggu di dalam ruangan, di bawah meja, tidak bisa keluar, karena guncangannya sangat besar,” ujar Winda dalam Kompas Petang Kompas TV, Senin (6/2/2023).
Setelah tiga sampai lima menit, ia akhirnya bisa keluar dari kamar.
Winda mengungkapkan saat ini semua mahasiswa di asramanya mengungsi di tempat yang aman.
Meski begitu, ia bersyukur asramanya tak mengalami kerusakan parah.
Karena bangunan asrama itu aslinya merupakan selter gempa.
“Tapi kami masih belum bisa masuk ke asrama sampai saat ini, karena ditakutkan adanya gempa susulan yang akan datang,” tuturnya.
Winda juga menegaskan semua aktivitas dihentikan termasuk perkuliahan, dan memperkirakan hal itu akan terjadi hingga beberapa hari ke depan.
Kementerian Luar Negeri Indonesia mengungkapkan tak ada WNI yang tewas setelah gempa dahsyat melanda Turki.
Namun menyampaikan ada tiga WNI yang mengalami luka-luka.
Baca juga: Jadi Gempa Terdahsyat dalam Sejarah Turki, Kastil Gaziantep yang Berusia 2.000 Tahun Hancur