TRIBUNNEWS.COM - Korban tewas akibat gempa di Turki terus bertambah.
Per hari ini, Rabu (8/2/2023), korban tewas akibat gempa di Turki dan Suriah telah mencapai 7.825 orang.
Dengan rincian, di Turki korban tewas mencapai 5.894 orang, sementara Suriah mencatat korban tewas ada 1.932 orang.
Dikutip dari The Guardian, pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi korban tewas akibat gempa tersebut bakal terus meningkat.
WHO memperkirakan korban tewas akibat gempa mencapai 20.000 orang.
Cuaca Dingin Menghambat Penyelamatan
Baca juga: Update: Korban Tewas Gempa Turki dan Suriah Capai 7.800 Orang
Sinem Koseoglu dari Al Jazeera, melaporkan dari Istanbul, mengatakan cuaca buruk di seluruh negeri dapat menghambat upaya pencarian dan penyelamatan di daerah yang terkena dampak gempa.
"Penerbangan dari Istanbul dan Ankara ke Turki timur telah dibatalkan karena angin, hujan, dan salju di Istanbul dan salju lebat di Ankara."
"Jadi kami tidak dapat dengan mudah mengakses daerah yang terkena dampak," katanya, dikutip dari Al Jazeera.
"Dan di Turki timur, di Gaziantep, ada salju lebat. Dan di Kahramanmaras, ada hujan. Kolega dan teman kami di daerah mengatakan mereka berada di luar, dalam cuaca dingin, dan mereka takut masuk ke dalam gedung mereka," ungkapnya.
Ribuan penduduk dibiarkan tanpa perlindungan dalam suhu beku.
Baca juga: VIDEO KBRI Sebut 104 WNI di 5 Titik Bencana Gempa Bumi Turki Akan Dievakuasi ke Ankara
Suhu diperkirakan akan turun di bawah titik beku pada hari Selasa, dengan suhu terendah di Gaziantep turun menjadi -6 derajat celcius.
Menjadi Gempa Terkuat Sejak 1999
Turki berada di salah satu zona gempa paling aktif di dunia.