Gempa berkekuatan 7,8 SR pada Senin lalu adalah yang paling kuat yang melanda negara itu sejak 1999.
Baca juga: Australia Beri Bantuan 10 Juta Dolar untuk Korban Gempa Turki
Pada Agustus 1999, gempa berkekuatan 7,6 SR mengguncang Marmara, wilayah padat penduduk di selatan Istanbul, kota terbesar di Turki, selama 45 detik.
Dalam beberapa hari, jumlah kematian resmi mencapai 17.500.
Hampir 70 persen Penduduk Suriah Membutuhkan Bantuan
PBB mengatakan hampir 70 persen penduduk Suriah membutuhkan bantuan kemanusiaan sebelum gempa - sebuah masalah yang hanya diperparah oleh tragedi itu.
"Tragedi ini akan berdampak buruk pada banyak keluarga rentan yang berjuang untuk menafkahi orang yang mereka cintai setiap hari," ujar Koordinator Residen PBB dan Koordinator Kemanusiaan ad interim untuk Suriah dan Koordinator Kemanusiaan Regional untuk Krisis Suriah, dikutip dari CNN.
Baca juga: Turki Diguncang Gempa Dahsyat, Bagaimana Kabar Ronaldo Kwateh yang Tengah Menjajaki Karier di Sana?
Pernyataan tersebut menguraikan dampak perang 12 tahun Suriah, menggambarkan sebuah negara sebagai "bergulat dengan keruntuhan ekonomi dan kekurangan air, listrik, dan bahan bakar yang parah".
Pasangan itu mengeluarkan seruan kepada semua mitra donor untuk "memberikan bantuan yang diperlukan untuk meringankan penderitaan".
PBB dan mitra kemanusiaan mengatakan, mereka saat ini berfokus pada kebutuhan mendesak, termasuk makanan, tempat berlindung, barang non-makanan, dan obat-obatan.
Di Suriah, sedikitnya 1.932 orang tewas dan 3.849 orang lainnya luka-luka akibat gempa dahsyat yang melanda Senin.
(Tribunnews.com/Whiesa)