Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Dua anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yakni Prancis dan AS dilaporkan tengah menggelar latihan tempur arteri di kawasan Laut Hitam di Capu Midia, yang dijuluki Eagle Royal 23.
Dengan menerjunkan 350 pasukan beserta Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) dan Sistem Roket Peluncuran Ganda (MLRS) buatan AS. Latihan tempur tersebut digelar dengan tujuan untuk menguji sistem pertahanan sayap timur aliansi 30 negara itu.
“Latihan gabungan yang diadakan antara AS dan Prancis digelar mulai 2 Februari hingga 10 Februari untuk menguji interoperabilitas sistem artileri NATO sesuai skenario pertahanan kolektif Pasal 5 fiktif aliansi tersebut.” jelas kementerian pertahanan Rumania pada Kamis (9/2/2023).
Baca juga: Hubungan Turki Dan NATO Pecah, Istanbul Perang Dingin Dengan Eropa CS
Mengutip dari The Star, latihan militer seperti ini bukan kali pertama yang dilakukan NATO sebelumnya aliansi pertahanan Atlantik Utara ini telah berulang kali memperkuat kehadirannya di sisi timur Eropa.
Seperti di akhir bulan lalu, sekitar 600 tentara Prancis serta 200 kendaraan militer, termasuk empat tank tempur Leclerc dikerahkan ke kota Smardan di timur Rumania sebagai bagian dari latihan tempur langsung untuk menguji kesiapan NATO di wilayah tersebut.
Latihan serupa juga sempat digelar pada awal tahun 2023 dengan mengerahkan pesawat pengintai ke Rumania untuk memantau aktivitas militer Rusia di dekat perbatasan aliansi.
Berbeda dari latihan – latihan sebelumnya, dalam latihan kali ini AS turut memboyong dua senjata unggulannya yakni rudal HIMARS dan MLRS yang belakangan namanya melejit setelah sukses membantu Ukraina dalam membalaskan serangan Rusia.
HIMARS sendiri merupakan roket peluncur ringan berteknologi tinggi yang dipasang pada sebuah kendaraan seperti truk. Teknologi pada HIMARS membuat roket yang diluncurkan mampu bermanuver sejauh 80 km atau sekitar 50 mil.
Dengan kemampuan tersebut HIMARS mampu membuat pasukan Ukraina menyerang Rusia melalui jarak jauh.
Selain menawarkan tembakan jarak tembak jauh, HIMARS diklaim sebagai senjata yang mengangkut banyak peluru kendali, ini lantaran satu pod dapat membawa enam peluru kendali berukuran 227mm.
Tak mau kalah dengan AS dalam latihan tersebut Prancis juga turut menghadirkan artileri dengan sistem roket multi-peluncuran M270 atau M270 MLRS. Dikenal sebagai General Support Rocket System (GSRS) roket MLRS mampu menembakan senjata hingga jarak 80,46.
Selain itu rudal ini juga turut dilengkapi dengan antena, loading boom, GPS, dan sistem otomatis self-loading dan self-aiming sehingga membuat tembakannya dapat melesat secara akurat.
Dengan menggelar latihan gabungan ini Prancis dan AS berharap langkahnya tersebut dapat memperkuat posisi NATO untuk meningkatkan kehadirannya di sisi timur Eropa, guna mencegah perluasan invasi yang dilakukan Rusia di kawasan Uni Eropa.