Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA – Sebuah regu penyelamat yang beranggotakan 48 orang dari Pasukan Pertahanan Sipil Singapura (SCDF) telah diberangkatkan ke Turki pada Jumat (10/2/2023) pagi.
Dilansir dari Channel News Asia, 48 orang tersebut akan membantu evakuasi korban gempa bumi di Turki.
Selain mengirimkan personel tambahan, SCDF juga telah menyiapkan lima unit genset portable, serta 24 boks pengangkut barang yang berisi peralatan USAR (pemotong/pemecah/pengangkat/stabilisasi), perbekalan kesehatan, ransum lapangan, dan tentage.
Untuk mendukung operasi USAR yang ditingkatkan kontingen, tim juga akan membawa peralatan SAR tambahan, pasokan medis, dan peralatan pendukung komunikasi dan logistik.
"Kontingen Operasi Lionheart (OLH) yang beranggotakan 68 orang akan memberikan ruang lingkup, skala, dan kapasitas yang lebih besar untuk melakukan operasi Pencarian dan Penyelamatan Perkotaan (USAR) yang berkelanjutan di daerah yang terkena dampak gempa," kata SCDF.
Sebelumnya, regu penyelamat dari SCDF yang beranggotakan 20 orang telah berhasil mengevakuasi seorang anak laki-laki dari puing-puing bangunan yang runtuh akibat gempa bumi bermagnitudo 7,8 yang mengguncang Turki dan Suriah.
Anak laki-laki itu ditemukan di sebuah bangunan yang runtuh di dekat pusat gempa di tenggara kota Kahramanmaras, Turki.
Baca juga: Ahli Gempa Peringatkan Wilayah Rusia Berpotensi Punya Nasib Sama Seperti Turki
“Di tengah kondisi musim dingin dengan suhu mencapai sekitar 2 derajat Celcius, tim Singapura bekerja dengan tim penyelamat lokal Turki dan Spanyol berhasil menyelamatkan seorang bocah laki-laki dalam operasi tiga jam,” kata SCDF dalam sebuah pernyataan, Rabu (8/2/2023).
Baca juga: Profesor Seismologi Jepang Prediksi Gempa Besar Akan Mengguncang Timur Tengah
“Upaya penyelamatan dan pencarian korban gempa terhambat oleh suhu yang dingin di Turki,” pungkas SCDF.