News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penembakan Massal

3 Orang Tewas dalam Penembakan Massal di Universitas Negeri Michigan, Pelaku Masih Buron

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar tersangka penembakan massal di Universitas Negeri Michigan pada Senin (13/2/2023). Tiga orang dinyatakan meninggal dunia dan lima lainnya terluka parah.

TRIBUNNEWS.COM - Tiga orang tewas dalam penembakan massal di kampus Michigan State University pada Senin (13/2/2023) malam.

Selain itu, lima orang terluka parah dan dirawat di Rumah Sakit Sparrow.

Polisi Michigan State University merilis gambar pertama dari seorang tersangka pria bersenjata.

Tersangka, yang diyakini sebagai pria pendek mengenakan sepatu merah dan jaket jeans.

Ia terakhir terlihat meninggalkan gedung serikat MSU di sisi utara gedung segera setelah penembakan, dikutip dari CNN Internasional.

Baca juga: 10 Orang Terluka dalam Penembakan Massal di AS, 4 Pelaku Masih Buron

Kronologi Penembakan

Polisi awalnya mendapat telepon pada pukul 20:18 tentang penembakan di Berkey Hall di kampus, kata Rozman.

Banyak petugas menanggapi dan menemukan beberapa korban.

Polisi kemudian menerima laporan tentang penembakan di gedung terdekat, gedung serikat universitas.

Beberapa jam setelah tembakan pertama meletus, sejumlah gedung kampus telah dibersihkan dan diamankan oleh polis.

Polisi lalu menyisir kampus untuk mencari kemungkinan korban tambahan dan satu tersangka, dikutip dari Reuters.

Mahasiswa, fakultas, dan penduduk di sekitar lingkungan luar kampus di East Lansing diminta untuk berlindung di tempat, sementara perburuan terus berlanjut.

Personel Polisi saat menyisir area sekitar Universitas Negeri Michigan setelah penembakan yang terjadi pada Senin (13/2/2023) malam. (FB/Michiganstateu)

Baca juga: Aksi Penembakan Massal Kembali Terjadi di California AS, 3 Orang Tewas, 4 Korban Lainnya Terluka

Gedung Brody Hall, Snyder/Phillips Hall, Mason Hall, Abbot Hall, Landon Hall, MSU Union dan Berkey Hall telah diamankan.

Polisi universitas mengatakan semua kelas dan kegiatan kampus dibatalkan selama 48 jam ke depan atau hingga Selasa (14/2/2023), setelah penembakan.

Personel dari Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak menanggapi "penembak aktif" di Michigan State University.

Menteri Luar Negeri Michigan, Jocelyn Benson, merilis pernyataan tentang penembakan.

Ia mengatakan penembakan itu merupakan peristiwa yang tak terduga di lingkungan kampus.

"Teror yang berulang ini tidak dapat dilanjutkan. Kita harus bersatu dan melakukan apa pun untuk melindungi anak-anak & komunitas kita dari kekerasan senjata," tulisnya di akun Twitter-nya, Selasa (14/2/2023).

Universitas Negeri Michigan (Twitter/Michiganstateu)

Baca juga: AS Tembak Objek Asing di atas Danau Huron, Dianggap Bahayakan Penerbangan

Keterangan Mahasiswa di Lokasi Kejadian

Gabe Treutel, seorang mahasiswa baru di Michigan State University, mengatakan dia dan teman sekamarnya sedang berjongkok.

Ia mendengarkan pemindai polisi saat insiden penembakan di kampus berlanjut.

Treutel mengatakan dia baru saja duduk di mejanya di kamar asrama West Akers.

Ia baru saja mengikuti kuis untuk lab kimianya ketika dia menerima peringatan email dari universitas yang memperingatkan dia tentang tembakan yang ditembakkan di kampus.

"Itu benar-benar menakutkan," katanya, dikutip dari CNN Internasional.

Treutel dan teman-teman asramanya mulai membarikade pintu mereka, kalau-kalau ada penembak masuk.

Saat itulah dia mulai melihat ke luar jendela dan melihat sejumlah mobil polisi dan polisi membawa senjata laras panjang.

Mahasiswa lainnya, Nithya Charles mengatakan dia berlindung di area lounge Campbell Hall bersama 30 orang lainnya pada saat kejadian.

Ia tidak mendengar tembakan, namun temannya mendengar tembakan.

Gubernur Gretchen Whitmer dari Michigan bulan lalu menyerukan undang-undang senjata yang lebih ketat dalam pidato Negara Bagiannya, dikutip dari The New York Times.

Ia mendesak langkah-langkah seperti pemeriksaan latar belakang universal, undang-undang penyimpanan yang aman, dan perintah perlindungan ekstrem.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Penembakan Massal

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini