News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa di Turki

Gempa di Turki: Korban Meninggal Tak Lama setelah Diselamatkan, Apa Penyebabnya?

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keluarga korban berdiri saat petugas penyelamat mencari di antara puing-puing bangunan yang runtuh di Kahramanmaras, pada 9 Februari 2023, tiga hari setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda Turki tenggara.

TRIBUNNEWS.COM - Setelah gempa besar mengguncang Suriah dan Turki, seorang wanita bernama Zeynep menghabiskan lebih dari 100 jam di bawah reruntuhan.

Ia menunggu petugas penyelamat untuk membebaskannya, DW melaporkan.

"Keadaan wanita itu baik-baik saja," ungkap siaran pers pada 10 Februari dari organisasi bantuan ISAR Jerman (Pencarian dan Penyelamatan Internasional), yang terlibat dalam penyelamatan.

Namun, tak lama setelah diselamatkan, Zeynep meninggal.

"Dia masih tertawa dalam perjalanan ke rumah sakit," kata dokter darurat Bastian Herbst.

Herbst adalah salah satu dokter ISAR yang membantu menyelamatkan Zeynep dari reruntuhan.

Baca juga: Perusahaan Jamu Ini Salurkan Bantuan Kemanusiaan Bagi Korban Gempa Turki Senilai 500 Juta Rupiah

"Mungkin ada 120.000 alasan mengapa wanita itu meninggal," kata Herbst.

"Mungkin dia mengalami luka dalam yang tidak dapat langsung dideteksi oleh penyelamat."

"Atau mungkin Zeynep meninggal dalam apa yang disebut 'rescue death'."

Kematian karena darah dingin

"Rescue death memiliki berbagai penyebab," kata Herbst.

Salah satunya adalah hipotermia.

Suhu dingin di area gempa membuat pembuluh darah orang yang terjebak di bawah reruntuhan menjadi menyempit.

Penyempitan ini membuat panas tubuh hilang ke lingkungan melalui kulit.

Seorang tentara Turki berjalan di antara bangunan yang hancur di Hatay, pada 12 Februari 2023, setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda tenggara negara itu. (Photo by Yasin AKGUL / AFP) (AFP/YASIN AKGUL)

Baca juga: Korban Tewas Gempa di Turki Capai 41.000 Orang, WHO: Bencana Alam Terburuk Dalam 1 Abad Terakhir

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini